GridHEALTH.id - Anak mengalami muntah menjadi salah satu peristiwa yang tentu pernah dialami, baik saat sakit atau baru akan menunjukkan gejala sakit.
Banyak dari orangtua yang langsung khawatir jika menemui kondisi anak muntah, padahal kepanikan orangtua dapat membuat anak semakin takut dan memicu anak untuk kembali muntah.
Oleh karena itu, kenali berbagai macam hal terkait anak muntah untuk para orangtua dan pastikan tahu kapan harus ke dokter hingga cara yang bisa mulai dilakukan terlebih dahulu.
Muntah merupakan kondisi di mana keluarnya isi lambung melalui mulut dan biasanya didahului oleh mual, bisa juga disertai rasa nyeri di perut atau dada terasa penuh.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, muntah juga bisa dialami oleh anak dan cukup sering dialami anak-anak saat sakit, hingga membuat orangtua cemas dan panik.
Penyebab anak muntah sangatlah beragam, berikut ini beberapa penyebab umum yang mendasarinya, antara lain:
- Alergi makanan (anak muntah setiap kali makan makanan tersebut
- Radang pada lambung (biasanya anak muntah segera setelah makan)
- Keracunan makanan
- Mabuk perjalanan
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Muntah, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Infeksi, Tips Dari IDAI
- Tanda dari sumbatan saluran pencernaan, batu empedu, radang pankreas, radang usus buntu
- Peningkatan tekanan dalam kepala akibat trauma, infeksi selaput otak, atau tumor
- Masalah psikologis
Kondisi yang paling sering terjadi adalah anak muntah disertai diare yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pencernaan.
Kapan Harus ke Dokter?
Orangtua sebaiknya tidak langsung panik, namun bisa dengan memperhatikan karakteristik dari muntah tersebut.
Kebanyakan anak muntah memang dapat membaik sendiri, namun tidak sedikit juga yang memerlukan obat.
Jika anak muntah disertai dengan nyeri perut hebat sebelum muntah, warna muntah kehijauan dan banyak, perut kembung dan membuncit, maka ada baiknya orangtua segera periksakan anak ke dokter.
Tanda lainnya adalah muntah masih berlangsung selama 12 jam atau lebih, terus-menerus, anak tidak bisa minum dan makan, terdapat tanda dehidrasi, kencing pekat dan sedikit, anak tampak lemas, demam, nyeri kepala, segera periksakan.
Ada kemungkinan anak memerlukan tindakan lebih lanjut seperti tindakan operasi, inilah yang perlu dipastikan oleh orangtua.
Orangtua Lakukan Ini Saat Anak Muntah
Saat mendapati anak muntah, maka sebaiknya orangtua lakukan langkah-langkah ini, yaitu:
1. Tenangkan anak dan jangan paksa untuk segera minum
2. Pastikan anak sudah tidak mual, baru tawarkan anak untuk minum sedikit demi sedikit
3. Hindari makanan padat (sebagai gantinya bisa dengan berikan susu/jus buah/ campuran air madu 1-2 sendok makan setiap 15 menit, naikkan jumlahnya secara bertahap)
4. Dalam waktu selama 6 jam anak tidak lagi muntah, baru mulai berikan makanan padat
5. Untuk bayi di bawah 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI dan orangtua perlu bedakan muntah dengan gumoh
Diet normal boleh diberikan jika anak sudah tidak muntah selama 24 jam, tetapi pertimbangkan prefensi anak.
Selain itu, pastikan anak tetap terhidrasi, meski pemberiannya tidak bisa langsung banyak.
Hal ini karena biasanya anak muntah secara terus-menerus hingga membuatnya enggan untuk minum atau makan karena merasa tidak nyaman, saat seperti ini maka berikan secara perlahan.
Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam menghadapi anak muntah, jangan panik namun tetap waspada. (*)
Artikel Ini disarikan dari tulisan dr. Vidya Dewi Sutanto, dokter magang di RSUD Wangaya, yang dikirimkan ke redaksi.
Baca Juga: 5 Gangguan Pencernaan Anak Setelah Lebaran, Waspadai Muntah Hijau
Baca Juga: Hilangkan Mual dan Muntah Tanpa Obat, Coba Titik Pijat Ini Untuk Anak