Find Us On Social Media :

Kapan Sebaiknya Melakukan Hubungan Intim Setelah Melahirkan?

seks setelah melahirkan, kapan baiknya dilakukan? setelah 40 hari atau 90 hari?

GridHEALTH.id - Setelah melahirkan wanita tidak bisa langsung melakukan hubungan seks.

Pasalnya dilihat darikcamata medis, setelah melahirkan rawan mengalami komplikasi di rentang dua minggu pertama setelah melahirkan.

Karenanya menunda untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan adalah wajib.

Dengan menunda hubungan intim setelah melahirkan, itu sama saja memberikan waktu pada tubuh untuk sembuh total.

Asal tahu saja, wanita dapat mengalami keputihan pascapersalinan, bahkan ada dirisiko jahitan yang kembali terbuka pada bagian vagina, kelelahan, kekeringan pada vagina, rasa sakit, dan hasrat seksual yang rendah.

Perubahan Hormon

Hal lainnya yang musti diperhatikan, setelah melahirkan perubahan hormon mungkin membuat jaringan vagina lebih tipis dan lebih sensitif, terutama jika bersamaan dengan proses menyusui.

Penting diketahui, awal pascapersalinan, level estrogen dalam tubuh wanita mengalami penurunan.

Jika menyusui, kadar estrogen mungkin turun di bawah tingkat sebelum kehamilan terjadi.

Padahal estrogen membantu memasok pelumas alami vagina, yang penting saat berhubungan intim.

Begitu pun dengan melahirkan sesar, baiknya tidak segera melakukan hubungan intim.

Masalah hormonal yang sama dapat membuat jaringan vagina kering dan tipis, mungkin menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan.

Bahkan pada persalinan sesar, sebelum melakukan hubungan intim perlu dipastikan luka operasi harus dipastikan telah sembuh dengan benar.

Jadi kapan wanita bisa kembali melakukan hubungan intim setelah melahirkan?

Selain alasan di atas, ketahuilah setelah melahirkan, seorang perempuan akan memasuki masa nifas.

Masa Nifas

Selama masa nifas, ibu selama tiga bulan dilarang melakukan hubungan seksual, setidaknya hingga masa nifas berakhir atau sekitar 40 hari.

Jika dipaksakan sebelum waktu itu melakukan hubungan intim, selain dapat membuat Ibu menjadi tak nyaman, juga dikhawatirkan akan terjadi infeksi, terutama pada Ibu yang mengalami perdarahan pasca melahirkan.

Sebab, di masa nifas terdapat cairan yang keluar dari vagina dan rahim yang bereaksi bassa/alkalis, sehingga organisme dapat berkembang lebih cepat.

Setelah masa nifas berakhir, meski hubungan intim sudah bisa dilakukan, dokter umumnya menganjurkan menunggu hingga tiga bulan atau 90 hari usai melahirkan.

Tak lain agar kondisi Ibu benar-benar sudah kembali bugar dan kondisi organ kewanitaannya sehat sehingga siap melakukan hubungan intim.

Saat memutuskan untuk kembali melakukan hubungan intim, ada baiknya pasangan mencari penghilang rasa sakit.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengosongkan kandung kemih, mandi air hangat atau mengkonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.

Jika mengalami rasa terbakar atau panas setelahnya, oleskan es yang dibungkus handuk kecil ke area genital.

Gunakan Pelumas Hindari Oral Seks

Gunakan pelumas jika diiringi dengan kekeringan pada vagina. Sebaliknya, jika tidak didapat kenyamanan dalam penetrasi, ada baiknya melakukan aktivitas bergairah lainnya, seperti pijat, seks oral, atau masturbasi bersama.

Namun, sebaiknya hindari melakukan seks oral pada area intim wanita selama beberapa minggu setelah melahirkan, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi organ reproduksi.

Bahkan, walaupun jarang terjadi, seks oral pada vagina dapat menyebabkan emboli udara yang bisa mengancam nyawa.

Jika penetrasi terus terasa menyakitkan, berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan opsi perawatan.

Ingat, kehamilan dan proses persalinan dapat meregangkan atau melukai otot-otot dasar panggul wanita, yang menopang rahim, kandung kemih, usus kecil, dan dubur.(*)