Find Us On Social Media :

Terapi Stimulasi Daya Magnet, Efektif Atasi Komplikasi Serangan Stroke

Terapi TMS efektif untuk membantu pemulihan gangguan bahasa hingga depresi pada pasien pasca stroke.

Mengingat otak memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengendalikan organ tubuh lainnya seperti untuk melihat atau bergerak.

Dokter Dyah menjelaskan, pemulihan pada pasien pasca stroke paling efektif terjadi sekitar 3 hingga 6 bulan pertama. Karena jika dibiarkan lebih lama, keefektivitasan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki gejala menurun.

Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kemampuan penyintas adalah melalui Transcranial Magnetic Stimulation (TMS).

Ini adalah sebuah metode stimulasi ke otak yang dilakukan dengan mengandalkan daya magnet.

Pada saat metode Transcranial Magnetic Stimulation dilakukan, coil elektromangentik akan ditempelkan di dekat dahi untuk merangsang sel-sel saraf di otak.

"Di otak ada petanya masing-masing, untuk penglihatan, untuk gerakan, dan lainnya," ungkap dokter Dyah.

TMS dapat dilakukan untuk komplikasi stroke apa saja?

Pertama, untuk memperbaiki terganggunya fungsi bahasa pada orang yang sempat mengalami serangan stroke.

"Setelah menjalani TMS 10 sesi, kita bisa melihat bahwa terjadi peningkatan skor yang menunjukkan adanya perbaikan," kata dokter Dyah.

Ia melanjutkan, "Jadi kelancaran bicara, pemahaman, membaca, itu membaik."

Kedua, yakni memperbaiki kecenderungan pasien pasca serangan stroke yang kerap mengabaikan hal-hal atau benda yang ada di sisi lain.

Baca Juga: Sering Terpapar Polusi Udara Tingkatkan Risiko Stroke, Studi