Find Us On Social Media :

Waspada! Gejala dan Dampak Diabetes di Kaki yang Bisa Sampai Amputasi

Gejala diabetes di kaki

GridHEALTH.id - Pentingnya memperhatikan gejala diabetes di kaki yang sangat berbahaya. Salah tyreatment bisa sebabkan kaki diamputasi.

Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia, menyebabkan penyandang diabetes rentan mengalami komplikasi.

Komplikasi yang kemungkinan besar dialami oleh penyandang diabetes yakni gangguan penglihatan, kardiovaskular, hingga masalah di kaki.

Salah satu dari banyak komplikasi diabetes adalah amputasi anggota badan atau bagiannya,  seperti jari kaki atau kaki karena ulkus kaki diabetik atau gangren.

Pada penyandang diabetes, mati rasa pada kaki karena neuropati diabetes (kerusakan saraf) membuat mereka tidak menyadari cedera dan ulkus kaki.

Ulkus ini kadang-kadang gagal sembuh, yang pada gilirannya mengarah pada infeksi serius.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada saraf dan mengurangi sensasi.

Ketika ini terjadi, cedera (bahkan yang kecil) dapat terus memburuk tanpa rasa sakit dan menjadi sulit untuk dilacak.

Segera mereka berkembang menjadi bisul, infeksi dan menyebabkan kematian jaringan (gangren).

Ini mengarah pada amputasi dalam sebagian besar kasus.

Luka yang dialami oleh penyandang diabetes juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, karena aliran darah yang tidak lancar.

Baca Juga: Kenali Tanda Diabetes yang Bisa Muncul di Mulut, Cari Tahu Lengkapnya!

Ulkus Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi, menyebabkan lemak menumpuk di saluran darah.

Darah yang membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan terhambat, sehingga luka rentan terinfeksi.

Jika sudah terinfeksi, bisa menjadi ulkus kaki diabetes, luka terbuka yang mirip dengan borok, dikutip dari uofmhealth.org, Kamis (16/12/2021).

Biasanya ulkus kaki diabetes letaknya ada di telapak kaki.

Lama-lama, kondisi ini mengarah pada kematian jaringan atau gangren.

Pada tahap ini, tindakan amputasi perlu dilakukan terhadap kaki penyandang diabetes.

Amputasi diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lainnya.

Agar bisa menghindari kemungkinan terburuk, penyandang diabetes perlu memahami gejala diabetes di kaki yang biasanya muncul, dikutip dari diabetes.org.uk, Kamis (16/12/2021).

1. Mengalami kesemutan atau mati rasa di area kaki.

2. Sensasi terbakar pada telapak kaki.

3. Rambut atau bulu-bulu halus yang ada di kaki rontok.

Baca Juga: Pilihan Pengobatan Diabetes yang Bisa Dijalankan dengan Efektif

4. Kaki menjadi tidak sensitif lagi terhadap rasa sakit.

5. Kaki bengkak dan terjadi perubahan warna kulit.

6. Betis kram saat sedang beristirahat atau jalan.

7. Temperatur kaki berubah, dari panas hingga dingin.

Perlu diketahui bahwa tujuan amputasi adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan mencapai mobilitas yang cepat dengan penggunaan protesa.

Tetapi, keputusan untuk melakukan amputasi haruslah menjadi pilihan yang terakhir, karena tindakan ini menyebabkan morbiditas dan risiko mortalitas bermakna pada pasien.

1. Adanya infeksi yang disertai penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer adalah prediktor kegagalan penyembuhan dari ulkus kaki diabetes.

Seiring dengan berkembangnya infeksi, adanya penyakit arteri perifer menjadi alasan utama untuk amputasi ekstremitas bawah.

2. Menentukan ketinggian amputasi

Amputasi digit (jari) jarang berhasil dan sering memerlukan amputasi pada level lebih tinggi karena perkembangan penyakit atau penilaian awal preoperatif yang salah.

Baca Juga: Pengertian Diabetes Tipe Satu dan Dua, Kenali Penyebab dan Gejala Awal

Bagian dari ekstremitas yang iskemik perlu diperiksa dengan cermat sebelum operasi dan perdarahan intraoperatif perlu diamati pada saat operasi untuk menilai pembuluh darah. 

3. Pertimbangkan revaskularisasi

Salah satu tindakan untuk memperbaiki aliran darah bila didapatkan gangguan pada pembuluh darah adalah dengan revaskularisasi.

Revaskularisasi dapat dilakukan dengan prosedur endovaskular angioplasti dan bypass dengan cangkok vaskular.

Revaskularisasi tidak boleh dilakukan pada pasien dengan tanda nekrosis otot dan kondisi sepsis yang mengancam nyawa.

Gejala diabetes di kaki bisa dengan pilihan terapi yang diutamakan adalah amputasi.

Penanganan kaki diabetes harus dilakukan secara tepat untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitasnya, termasuk mortalitas pasca amputasi.

Amputasi adalah jalan terakhir yang dipilih, jika dianggap sudah tidak ada jalan lain dengan rasio manfaat dan risiko yang lebih baik.

Tujuan amputasi adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan mencapai mobilitas yang cepat dengan penggunaan protesa.(*)

Baca Juga: Masih Ingat Matthew White? Meninggal Setelah Berjuang Melawan Diabetes, Orangtua Harus Tahu 6 Hal Ini