Find Us On Social Media :

Tak Hanya Rokok, Penggunaan Vape Juga Tingkatkan Risiko Kanker Paru

Paparan senyawa kimia pada asap vape lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko kanker paru.

GridHEALTH.id - Kebiasaan merokok dikaitkan dengan risiko penyakit kanker berkali lipat dibandingkan orang yang tidak melakukannya.

Oleh karena itu, banyak memutuskan untuk beralih ke rokok elektrik alias vape karena dirasa lebih sehat.

Namun, apakah benar vape tidak menyebabkan orang berisiko mengalami kanker paru?

Risiko kanker paru pada pengguna vape

Dilansir dari Moffitt Cancer Center, penggunaan vape memang mempunyai risiko kesehatan yang lebih ringan dibanding merokok.

Akan tetapi, bukan berarti merokok dengan rokok elektrik bebas dari risiko masalah kesehatan.

Penggunaan vape dapat meningkatkan detak jantung, sedangkan volume udara di paru berkurang.

Tak jauh berbeda dari rokok konvesional, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko kanker paru, terutama pada yang sebelumnya tidak pernah merokok.

Kebiasaan ini dapat menyebabkan orang menjadi kecanduan pada nikotin dan terekspos terhadap senyawa kimia beracun.

Misalnya saja asetaldehida, akrolein, dan formaldehida yang bila terpapar dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kanker paru.

Risiko kanker paru pun juga tidak hanya pada orang yang melakukan kebiasaan ini, tapi juga pada orang-orang sekitar yang menghirupnya.

Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Paru Stadium 4, Seperti yang Sempat Dialami Kiki Fatmala