Find Us On Social Media :

Terungkap, Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Beracun, Timbulkan Kerusakan Organ dan Memicu Kematian

Hujan gas air mata saat tragedi kanuruhan, Kevia Nazwa Ainur Rohma (18), salah satu korban tragedi Kanjuruhan.

GridHEALTH.id - Belum hilang dari ingatan kita semua tragedi (1/10/2022), saat laga Arema FC vs Persebaya, yang berubah menjadi tempat bencana hingga ratusan nyawa melayang.

Kejadian itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kini peristiwa tersebut dikenal dan dikenang sebagai Tragedi Kanuruhan.

Kabarnya, gas air mata ini menjadi salah satu pemicu adanya kepanikan dari para penonton.Tak sedikit orang yang berusaha ingin melarikan diri saat gas air mata diluncurkan tersebut.Memang gas air mata ini sering digunakan oleh aparat penegak hukum dalam mengendalikan kerusuhan atau membubarkan kerumunan.

Baca Juga: Inilah Penyebab ASI Tidak Kunjung Keluar, Para Ibu Harus Lebih Waspada Masalah ini

Tapi tahukah, gas air mata sejatinya aman bagi kesehatan manusia, tidak akan menyebabkan kematian, selain rasa pedih dimata.

Tapi gas air mata yang digunakan saat tragedi kanjuruhan membuat kita sebagai warga masyarakat Indonesia syok.

Bagaimana tidak, hasil pengujian laboratorium atas sampel gas air mata yang ditembakkan polisi di tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 November silam, menurut hasil uji di dua laboratorium, terkandung 4 senyawa lain selain CS gas yang menjadi komponen utama gas air mata.

Untuk diketahui, komponen utama gas air mata adalah O-chlorobenzylidene malononitrile sebanyak 49,6 persen.

Namun menurut penelitian yang berhasil diungkap Kompas, berdasarkan dokumen hasil uji laboratorium salah satu universitas di Jatim, selain senyawa CS ada empat komponen ikutan hasil penguraian CS gas yang ditemukan yakni, 2-chlorobenzaldehyde (36,5 persen), 0-chloropropylbenzene (11,6 persen), benzene (1,2 persen), dan benzyl dichloride atau p-Chlorobenzyl chloride (1,1 persen).

Baca Juga: Inilah 8 Gejala Penyakit Lupus yang Ternyata Bisa Menyerang Anak

Menurut peneliti laboratorium berinisial AKS, empat komponen ikutan dari sampel gas air mata yang ditembakkan di Stadion Kanjuruhan memiliki sifat beracun, mudah terbakar, menimbulkan kerusakan organ tubuh, dan pada kondisi tertentu bisa memicu kematian.“Semua senyawa bisa memicu kanker. Ketika kena paparan gas, maka akan menjadi senyawa berbahaya,” kata AKS, Rabu (2/11/2022) dikutip dari Kompas.id.Malah AKS pun menyampaikan, CS gas terurai menjadi empat senyawa berbahaya merupakan dampak dari penyimpanan yang tidak layak, telah kedaluwarsa, serta akibat kelembapan udara.Senyawa ikutan ini teridentifikasi setelah peneliti melarutkan serbuk gas air mata dan memasukkannya ke mesin Gas Chromatography Mass Spectrometer.“Pada menit ke-29, kami mendapatkan spektra (seperti sidik jari) senyawa ini,” kata AKS.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Capai 6.186, Kemenkes: 84 Persen Pasien Meninggal Belum Vaksin Booster