GridHEALTH.id - Beredar di media sosial video gerombolan bocah pelajar melakukan perundungan dan menendang seorang nenek hingga tersungkur.
Video remaja tendang seorang nenek pengemis tersebut dibuat pada Sabtu (19/11/2022) sore.
Kini enam remaja pelaku penganiayaan yang akhirnya viral itu sudah diamankan Polres Tapanuli Selatan.
Penangkapan bocah penendang nenek tersebut pun dibenarkan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni.
“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni dikutip dari Instagram @polres_padangsidimpuan.
Dalam video tersebut terlihat gerombolan siswa SMA sedang melakukan konvoi menggunakan motor.
Mereka melihat seorang nenek dan menghentikan motor untuk menghampiri nenek yang berjalan sendirian.
Setelah terjadi adu mulut dengan nenek, salah satu siswa SMA menendang nenek hingga terjatuh di jalan.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan korban setelah kejadian tersebut dan juga menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit.
"Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan," ungkap dia, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tapanuli Selatan, untuk mencari keluarga korban.
Baca Juga: Gawat, Kelompok Remaja Pria Gunakan Kondom Bekas Berasa untuk Mabuk
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan juga kita melaksanakan rehabilitasi di Dinas Sosial," tambah dia.
Pihaknya dan Dinas Sosial Tapanuli Selatan akan membawa korban ke rumah sakit di Medan untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Dia membeberkan, motif pelaku tega menganiaya korban lantaran iseng karena sedang membolos sekolah.
"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban, lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," ujar dia.
Saat ini, para pelaku sudah ditahan polisi untuk menjalani proses hukum.
Kejadian ini tentunya bukan kali pertama saat seorang anak bertingkah kurang sopan terhadap orang tua.
Banyak para warganet yang berpendapat jika masalah tersebut terjadi karena adanya media sosial semakin merambah.
Banyaknya foto atau video yang beredar membuat para anak kurang bisa memilah baik dan buruk.
Dilansir dari Kompas.com, Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah- Puri Indah, Meriyati M.Psi, Psi dalam diskusi daring bertajuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja di masa Pandemi, Selasa (29/06/2021).
Selain dipakai oleh mereka saat ada jadwal belajar online, umumnya anak dan remaja menggunakan gawai untuk aktivitas lainnya seperti bermain games, berselancar di sosial media, dan lain sebagainya.
Bahkan, tidak sedikit yang setiap waktu di hari-harinya tidak lepas dari penggunaan gawai (gadget).
Baca Juga: Pelajar DKI Jakarta Siap-siap Sekolah Online Kembali, Sudah 21 Kasus Hepatitis Akut Misterius
"Internet dan gawai ini bagai pisau bermata dua. Tergantung bagaimana kita menggunakannya," kata Meriyati.
Berikut beberapa efek buruk yang bisa terjadi jika anak-anak terpapar gawai dalam jangka waktu yang panjang.
1. Cyber bullying
Pengaruh kesehatan mental akibat penggunaan internet dan gawai yang berlebihan pertama adalah cyber bullying.
Dalam hal ini, bukan hanya seseorang bisa menjadi korban pembulian yang dilakukan oleh orang lain melalui gadget.
Melainkan, internet juga memperbesar risiko seseorang menjadi pelaku pembulian.
"Cyber bulying, misalnya mudah membuat akun palsu, membuat seseorang dengan mudah mem-bully orang lain," kata Meriyati.
2. Depresi
Depresi menjadi gangguan atau dampak kesehatan mental berikutnya akibat internet berlebihan.
Sebab, hampir segala hal yang ada di internet dan tersaji di gadget yang kita miliki tidak ada filter atau penyaring instan, mana yang anak-anak butuhkan dan tidak dibutuhkan.
Baca Juga: Anak Kelebihan Gula Sebabkan Kurangnya Daya Ingat di Masa Dewasa
"Semua akses informasi tanpa seleksi ada di internet, yang mudah kita akses juga di gawai kita. Dampak negatifnya, internet membuat banyak diantara kita tidak menjadi diri sendiri," ujarnya.
Aktivitas dan tindakan tidak menjadi diri sendiri itu juga akhirnya nanti akan berakibat pada depresi, jika tidak segera dihindari.
3. Gangguan psikotik
Pengaruh penggunaan internet dan gawai berlebihan pada anak-anak berikutnya adalah gangguan psikotik.
Gangguan psikotik adalah kondisi di mana anak-anak akan mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi.
Itu artinya, mereka akan sulit membedakan apa yang harusnya mereka kerjakan di kehidupan nyatanya sehari-hari, dan asik dengan imajinasinya melalui informasi di internet.
Alhasil, anak-anak suka sekali berkhayal tanpa tindakan, rebahan tanpa aksi, dan ada saja yang melakukan aktivitas yang sama seperti yang ia lihat di internet tanpa memilahnya lagi.
Itulah beberapa dampak negatif yang terjadi jika anak-anak sering menggunakan gadgetnya.