Find Us On Social Media :

3 Jenis Angin Duduk dan 7 Hal yang Meningkatkan Risiko Terjadinya hal Tersebut

Angin duduk bukan sebuah kondisi yang ringan dan bisa diabaikan. Harus gerak cepat ditolong dengan cara yang tepat.

GridHEALTH.id - Angina pectoris atau angin duduk adalah nyeri dada yang terjadi karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.

Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angin duduk dapat terjadi secara tiba-tiba.

Lebih tepatnya, angin duduk adalah nyeri dada yang disebabkan terhambatnya pasokan oksigen dalam darah ke otot jantung.

Biasanya, angin duduk berisiko dialami oleh seseorang yang melakukan aktivitas berat yang membuat otot jantung perlu bekerja lebih keras.

Kondisi ini juga biasa dialami oleh seseorang yang menderita penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Cara Cepat Menurunkan Diabetes, Cegah Kondisi Serius Mengancam Nyawa

Di samping itu, angin duduk ini sering kali terjadi secara mendadak, terlebih ketika sedang melakukan aktivitas berat yang membuat jantung bekerja lebih keras.

Penyebab Angin Duduk

Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner.

Berikut adalah beberapa jenis angin duduk yang dapat terjadi.

* Angina stabil

Baca Juga: Mulai dari Krisdayanti Hingga Isyana Sarasvati Putuskan untuk Lasik Mata, Ternyata Inilah Risiko yang Terjadi Setelah Memutuskan Operasi

Umumnya, kondisi ini dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga.

Saat seseorang berolahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah.

Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner.

Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.

* Angina tidak stabil

Baca Juga: Memutuskan untuk Absen di Piala Dunia, Paul Pogba Ternyata Alami Masalah Cedera Pada Lutut, Inilah Beberapa Rangkaian Penyembuhan yang Bisa Dilakukan

Keadaan ini dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.

Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada.

Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.

* Angina varian (angina duduk Prinzmetal)

Pada keadaan ini, arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah.

Baca Juga: Jangan Lagi Konsumsi Minuman Ini Saat Makan, Bisa Memicu Anemia

Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkena angin duduk varian.

Hal ini dikarenakan angin duduk varian dapat terjadi kapan saja.

Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada.

Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan.

Risiko Meningkatkan Terjadinya Angin Duduk

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin duduk pada seseorang. Hal tersebut di antaranya:

* Mengidap penyakit diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau kolesterol tinggi

* Mengidap penyakit jantung, seperti gangguan struktur jantung serta pembengkakan jantung

* Kelebihan berat badan atau obesitas

* Jarang berolahraga

* Gaya hidup tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan dan merokok

* Berusia di atas 45 tahun

Baca Juga: Hoaks Picu Penderita Kanker Payudara Semakin Takut, CISC Luncurkan Buku Panduan Navigasi Untuk Pasien, Baca Bukunya di Sini!

* Olahraga tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu.(*)

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Rambut Rontok Saat Menyusui, Simak Juga Tips Mengatasinya