GridHEALTH.id - Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi di apendiks alias organ usus buntu.
Faktor penyebab penyakit ini lebih dari satu dan bahkan pada kondisi tertentu penyebabnya tidak jelas.
Pertama, kondisi ini disebabkan oleh feses yang keras dan menyumbat lubang di dalam usus buntu.
Sedangkan yang kedua, yakni pembesaran jaringan di dinding dalam usus buntu yang diakibatkan oleh infeksi di saluran pencernaan atau yang lainnya di tubuh.
Bisa juga, dikutip dari niddk.nih.gov, yakni efek peradangan penyakit radang usus.
Siapa saja yang berisiko usus buntu?
Melansir NHS, ini merupakan sebuah penyakit yang memang sudah sangat umum di alami banyak orang.
Semua kelompok usia mempunyai risiko yang sama terhadap penyakit ini. Hanya saja, pengidapnya rata-rata di antara kelompok usia 10 dan 30 tahun.
Gangguan kesehatan yang menyerang saluran pencernaan ini, mempunyai gejala yang khas dan menjadi petunjuk di mana letak sakit usus buntu.
Melansir Yankes.kemkes.go.id, ketika mengidap penyakit ini, bagian perut akan terasa nyeri atau disebut juga dengan kolik abdomen.
Baca Juga: Ditemukan Cara Mengobatai Usus Buntu Tanpa Operasi, Ini Syaratnya
Rasa nyeri tersebut berkembang secara perlahan, awalnya terasa di pusar, lalu menjalar hingga perut kanan bagian bawah.
Pada beberapa orang, titik nyeri mungkin berbeda-beda, karena ini juga tergantung pada usia pengidapnya dan posisi usus buntu tersebut.
Gejala usus buntu berupa nyeri dapat bertambah parah, terutama ketika melakukan gerakan atau saat bersin.
Dalam kondisi tertentu bahkan perut juga bisa membengkak atau merasa ingin buang air besar yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Selain letak sakit usus buntu yang menimbulkan nyeri khas di bagian perut kanan bawah, ada pula gejala lain yang juga perlu diketahui.
1. Perut kembung
2. Mual dan muntah
3. Demam hingga mengigil
4. Nafsu makan menurun bahkan hilang
5. Kesulitan untuk buang gas
6. Buang air besar sulit alias sembelit
7. Diare.
Akan tetapi, pada beberapa pengidap usus buntu, tidak mengalami gejala apapun. Namun, bila merasakan ketidaknyamanan perlu segera melakukan konsultasi dengan dokter agar bisa dilakukan evaluasi. (*)
Baca Juga: Benarkah Makan Jambu Biji Bisa Sebabkan Usus Buntu, Ini Menurut Medis