GridHEALTH.id - Bagi ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan liburan bersama keluarga, waktu yang terbaik untuk melakukan perjalanan bagi bumil adalah di tengah usia kehamilan yaitu sekitar minggu ke-14 sampai minggu ke-28 kehamilan.
Alasannya, selama rentang waktu tersebut energi ibu hamil telah kembali, mual di pagi hari membaik atau hilang, ibu masih dapat beraktivitas dengan mudah. Setelah 28 minggu akan lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu yang lama.
“Semua ibu hamil yang sehat dan tidak mengalami komplikasi boleh untuk melakukan perjalanan traveling.
Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami komplikasi saat kehamilan tidak dianjurkan melakukan traveling karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sang bu hamil dan janin," kata dr. Cherysa Rifiranda, Sp.O.G, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Bamed dalam Media Briefing 'Menjaga Tubuh Tetap Sehat pada Masa Libur dan Paska Libur. Siapkan Keluarga Indonesia Sehat Lebih Kuat dan Lebih Tangguh' yang diselenggarakan secara virtual oleh Klinik Bamed (15/12/2022) di Jakarta.
Menurutnya, beberapa hal yang dapat menghalangi ibu hamil untuk melakukan perjalanan adalah memiliki faktor resiko kelainan medis, memiliki faktor resiko kelainan obstetrik, danmelakukan perjalanan ke daerah berbahaya (misal: endemik malaria).
”Hal yang harus dilakukan sebelum perjalanan adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan. Beritahu dokter rencana perjalanan sehingga dokter akan membantu memutuskan apakah perjalanan akan aman atau tidak untuk ibu hamil dan janinnya.
Dokter kandungan juga akan memastikan taksiran persalinan, kondisi kesehatan ibu dan janin saat ini, dan menginformasikan apa saja hal yang harus dilakukan sebelum memulai perjalanan."
Ibu hamil mungkin perlu melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan ke negara tertentu.
Dokter juga akan memberi tahu apa saja tanda bahaya kehamilan yang mengharuskan ibu hamil segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, yaitu perdarahan pervaginam, nyeri atau kram perut bagian bawah.
Juga kondisi pecah ketuban, gejala preeklamsia (sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, bengkak di wajah atau ekstremitas), muntah atau diare berat, gejala deep vein thrombosis (DVT).
“Pemilihan jenis alat transportasi yang digunakan ibu hamil perlu menjadi perhatian, terutama ketika melakukan perjalanan jarak jauh dengan pertimbangan waktu tempuh untuk keamanan dan kenyamanan ibu hamil.