GridHEALTH.id - Mereka yang mempunyai tekanan darah rendah sering berlomba-lomba makan daging kambing buat mendapatkan efek peningkatan tensi.
Benarkah daging kambing baik dikonsumsi untuk penderita darah rendah? Makan daging kambing tidak dilarang untuk orang yang punya darah rendah. Namun, bukan berarti daging kambing bisa bantu mengobati masalah tersebut.
Selama ini, mitos daging kambing bikin tekanan darah naik dipercaya dari kandungan lemak jenuhnya.
Lemak jenuh telah lama dikenal dapat meningkatkan kolesterol dan memicu penyakit jantung.
Namun kenyataannya, kandungan lemak jenuh daging kambing mentah jauh lebih rendah dibanding daging ayam dan sapi.
Kadar lemak jenuh per 100 gram daging kambing mentah hanya sekitar 0,71 gram, sementara daging sapi pada umumnya berkisar sekitar 6 gram dan ayam mengandung hampir 2,5 gram lemak jenuh per porsinya.
Sementara itu, kadar kolesterol daging kambing per 100 gram-nya adalah sekitar 57 miligram (mg).
Masih jauh lebih sedikit daripada daging sapi (sekitar 89 mg) dan kolesterol daging ayam (sekitar 83 mg) per takaran porsi yang sama.
Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan adanya jaminan efek perubahan tekanan darah yang cukup signifikan setelah makan daging kambing.
Sebuah penelitian dari Asian-Australian Journal of Animal Sciences tahun 2014 justru mengatakan bahwa kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing tetap tergolong lebih kecil daripada daging sapi atau ayam. Cara masak dagingnyalah yang bikin tensi naik.
Sebetulnya, peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing cenderung disebabkan oleh cara pengolahan yang salah.
Tim peneliti menemukan bahwa peningkatan tensi muncul cukup drastis justru diakibatkan oleh garam, minyak goreng, hingga mentega atau margarin yang kemudian terserap dalam daging selama proses memasaknya dan berubah jadi lemak jenuh. Bukan dari daging kambingnya itu sendiri.