Find Us On Social Media :

Kasus Bayi Meninggal Usai Minum Susu Formula di Surabaya, Polisi Tahan MR

Jangan sembarangan, orangtua kenali cara memilih susu formula yang tepat untuk bayi.

GridHEALTH.id – Penyelidikan kasus bayi usia dua bulan yang ditemukan meninggal setelah minum susu formula terus berlanjut.

Polisi masih menyelidiki lebih lanjut terkait kematian bayi yang dianggap tidak wajar ini.

Indikasi awal mengarah pada kecurigaan penggunaan susu formula dan riwayat kelainan jantung yang dimiliki bayi.

Dari kasus ini, orangtua terus diingatkan agar berhati-hati dalam memberikan apapun kepada bayi karena berisiko.

Bayi 2 Bulan yang Meninggal Usai Minum Susu Formula Memiliki Indikasi Kelainan Jantung dan Hasil Inses

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam situs suarasurabaya.net (14/12/2022) dikatakan bahwa polisi sudah menahan dan menetapkan pelaku berinisial MR (45) sebagai tersangka.

Baca Juga: Inilah 5 Cara Mengatasi Hidung Mampet, Salah Satunya Tidur Terlentang

MR ditetapkan sebagai tersangka merupakan hasil dari pemeriksaan yang diawali dengan adanya kasus meninggalnya bayi 2 bulan yang tidak wajar di Surabaya.

Alasan MR ditetapkan tersangka karena terbukti telah menyetubuhi paksa anak kandungnya (inses) yang masih remaja, sehingga lahirlah bayi dua bulan yang meninggal tersebut.

Sebelumnya bayi usia dua bulan ditemukan meninggal di rumah warga Semolowaru Surabaya pada Selasa (13/12/2022), peristiwa ini terjadi pada pukul 10.43 WIB.

Setelah sebelumnya sang Ibu memberikan susu formula pada pukul 04.30 WIB lalu ditinggal oleh ibunya untuk mandi.

Usai mandi, sang Ibu melihat bayinya tidak bergerak kemudian menghubungi pihak puskesmas.

Baca Juga: Tren Pengobatan Sengat Lebah, Efektif untuk Penyakit Apa Saja?

Puskesmas Menur yang menerima laporan ini langsung menghubungi 112 untuk menindaklanjuti indikasi bayi meninggal tidak wajar.

Berdasarkan data dari BPBD Kota Surabaya, dikutip oleh suarasurabaya.net, dikatakan bahwa bayi ini prematur dan memiliki riwayat penyakit kelainan jantung.

AKBP Mirzal Maulana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya menyebutkan masih diuji lab terkait kandungan susu yang diminum bayi sebelum meninggal.

Risiko Memilih Susu Formula yang Tidak Tepat Untuk Bayi

Meski dugaan terkait kandungan susu formula pada kasus bayi yang meninggal di Surabaya ini masih diuji lab, menjadi peringatan bagi para orangtua untuk mengenali pola asuh pada bayi di bawah usia satu tahun.

Pada dasarnya semua ibu sangat disarankan untuk memberikan ASI eksklusif, sampai bayi berusia 6 bulan, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh asupan ASI yang diperoleh bayi dari ibu.

Baca Juga: Ada yang Janggal? Bayi 2 Bulan di Surabaya Meninggal Dunia, Diduga Setelah Minum Susu Formula

ASI memiliki komposisi gizi paling lengkap untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Sebaliknya, jika bayi terus menerus diberikan susu formula di waktu yang seharusnya mendapatkan ASI, maka sangat berisiko mengalami triple burden nutrition, yaitu gizi kurang, gizi lebih, dan kekurangan gizi mikro.

Selain itu, risiko dan bahaya lain dari pemberian susu formula yang tidak tepat pada bayi adalah susu formula tidak mengandung zat anti infeksi, yang dapat memicu perkembangan penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, hingga kematian, jika kebersihan lingkungan bayi juga kurang.

Kemudian juga berisiko menyebabkan alergi, intoleransi, eksim, asma, risiko diabetes sejak dini. Sedangkan pada ibunya yang tidak menyusui akan memicu kehamilan yang lebih cepat dan mengalami anemia setelah melahirkan, lalu risiko terkena kanker rahim, payudara, dan diabetes tipe 2.

Penting untuk ibu memeriksakan ke dokter dan meminta anjuran yang tepat saat memiliki kendala dalam pemberian ASI.

Pemberian susu formula diharapkan menjadi solusi paling akhir dari Ibu jika tidak mampu menyusui bayinya, itu pun dengan catatan sang Ibu telah melakukan konsultasi pada pelayan kesehatan, atau memahami benar panduan memilih susu formula yang tepat untuk bayi.

Baca Juga: Punya Riwayat Sering Makan Mi Instan dan Begadang, Seorang Mahasiswa Meninggal Mendadak Di Kamar Kosnya

Cara Memilih Susu Formula yang Tepat Untuk Bayi

Satu hal yang harus diketahui, pada kasus dan kondisi tertentu, susu formula boleh diberikan pada bayi.

Tapi orangtua harus tahu betul cara memilih susu formula yang terbaik bagi bayinya.

Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Pahlawan, disebutkan cara memilih susu formula yang tepat untuk bayi adalah dengan mempertimbangkan hal berikut:

1. Kondisi bayi

Pertama kali dalam memilih susu formula yang tepat untuk bayi perlu melihat kondisi sang bayi, khususnya seperti bayi prematur atau bayi dengan berat badan lebih rendah.

Biasanya kondisi ini memerlukan susu formula khusus yang mengandung kalori dan mineral ekstra dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Sehingga jika ibu memiliki kondisi bayi seperti ini tentu diperlukan konsultasi lanjutan dan tidak bisa memilih sembarangan susu formula.

2. Jenis susu formula

Cara memilih susu formula yang tepat untuk bayi juga harus memperhatikan jenis susu formulanya, seperti jenis protein whey, jenis protein casein, dan gabungan keduanya, namun dianjurkan untuk memilih protein whey karena lebih mudah dicerna.

3. Kandungan susu

Melihat kandungan susu juga penting dilakukan karena seringkali ada beberapa kandungan nutrisi yang tidak tercantum, seperti tidak ada asam arakidonat (ARA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang baik untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi. Disarankan juga untuk memilih susu formula yang mengandung prebiotik untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Pada dasarnya susu formula untuk bayi mengandung nutrisi utama, yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

4. Kemungkinan alergi susu sapi

Alergi susu sapi menjadi salah satu yang sering dialami oleh bayi, untuk memperkenalkannya cobalah cari yang kandungan susu sapinya rendah dan lihat reaksi si bayi.

Jika terdapat reaksi alergi seperti kulit ruam, kemerahan, muntah, diare, maka jangan dilanjutkan pemberiannya, segera konsultasikan ke dokter. Dokter bisa saja memberikan susu formula dengan formulasi khusus, seperti susu formula asam amino atau susu terhidrolisa ekstensif.

Baca Juga: Wujudkan Generasi Emas 2045, Setiap Anak Indonesia Perlu Mendapat Kesempatan, Tapi Ini Tantangannya

Sebisa mungkin bayi juga tidak diberikan susu dari perasan tanaman, seperti susu kedelai, susu beras, susu almond, karena nilai gizi yang dikandungnya kurang dari kebutuhan nutrisi bayi.

Tips Mengenalkan Susu Formula Kepada Bayi

Selain memilih susu formula yang tepat untuk bayi, penting juga untuk dilakukan oleh Ibu dalam mengenalkan susu ini kepada bayi.

Seringkali bayi menolak diberikan susu formula, karena bayi ketika berdekatan dengan sang Ibu maka mengharapkan diberikan ASI. Berikut ini beberapa tipsnya:

- Kombinasikan ASI dengan susu formula secara bertahap dan tingkatkan jumlah susu formulanya

- Teteskan beberapa tetes ASI pada dot, bisa juga dengan menghangatkan dot sebelum dipakai supaya lebih menarik bagi bayi

- Gunakan dot yang empuk dan menyerupai puting payudara

- Biarkan keluarga yang lain atau suami yang memberikan botol susu formula kepada bayi agar terbiasa (*)

Baca Juga: ASI Eksklusif, Cara Bayi Mendapatkan Imunisasi Pertama dan Komposisinya yang Tidak Dapat Dibandingkan dengan Susu Formula