Find Us On Social Media :

Kasus Pecah Pembuluh Darah Otak Bisa Diselamatkan Dengan Operasi Tanpa Sayatan

Ridwan Saidi meninggal dunia karena pecah pembuluh darah otak.

GridHealth.id - Kematian budayawan Betawi Ridwan Saidi, mengingatkan kita untuk lebih memahami dan tahu prihal pembuluh darah otak.

Seperti diketahui, almarhum meninggal dunia karena pecah pembuluh darah otak, pada Minggu (25/12/2022).Dijelaskan oleh pihak keluarga bahwa Ridwan sudah tidak sadarkan diri saat ditemui istrinya di kamar, “Itu sudah tidak sadar, keluar busa dari mulutnya. Langsung buru-buru panggil tukang bawa ke rumah sakit,” kata Feny, ipar dari Ridwan.Ridwan Saidi meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, setelah sempat koma sejak Jumat pagi.“Beliau meninggal karena pendarahan di batang otak. Kami menemukan beliau dalam keadaan koma pada Jumat pagi hari,” dikonfirmasi oleh Rifat, putra ketiga Ridwan Saidi pada Minggu kemarin.

Baca Juga: Wajar Perokok Sulit Berhenti Merokok, Satu Penyebab Ini Membuatnya Merasa Nyaman

Pecah Pembuluh Darah Otak

Pembuluh darah otak pecah di medis dikenal dengan sebutan aneurisma otak.

Aneurisma otak merupakan kondisi dimana dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol (ballooning) akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut.

Jika aneurisma ini pecah dapat mengakibatkan kondisi fatal yaitu perdarahan otak (subarachnoid) dan kerusakan otak.

Pecahnya aneurisma ini diperkirakan dialami oleh 1 orang setiap 18 menit.

Tahukah, diperkirakan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini yang bisa dialami oleh siapa saja.

Baca Juga: Air Kelapa Minuman Sehat yang Harus Dihindari Penderita Ginjal Kronis

Penting diketahui, umumnya sebelum pecah aneurisma tidak bergejala, sehingga dianjurkan untuk melakukan brain check- up secara rutin.

Beberapa orang terkenal pernah mengalami pecah aneurisma otak diantaranya, Sharon Stone, Emilia Clarke (Game of Throne), Dr. Dre, Neil Young, dan Bondan Winarno.Dampaknya pun bisa dibilang tidak ringan. Aneurisma memang tidak selalu berujung pada kematian.

Namun kualitas hidup penderitanya juga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar menjadi faktor penting yang perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak.Itu sebabnya, pada tahun 2021 ini, Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh setiap bulan September setiap tahunnya, mengangkat tema ‘Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives’.