Find Us On Social Media :

Kapan Sebaiknya Operasi Usus Buntu Dilakukan? Ini Jawabannya!

Operasi usus buntu dilakukan setelah gejala pertama muncul.

GridHEALTH.id - Tindakan operasi memang menjadi jalan satu-satunya untuk mengatasi usus buntu.

Operasi usus buntu dilakukan dengan tujuan pengangkatan organ tersebut yang telah meradang.

Langkah ini dipilih agar kondisi tidak semakin memburuk, di mana terdapat risiko infeksi serius yang membahayakan.

Seperti Apa Sakit Usus Buntu?

Melansir NHS, ketika mengalami radang usus buntu penyakit ini akan diawali dengan rasa nyeri di bagian tengah perut yang hilang dan timbul.

Dalam waktu beberapa jam, nyerinya secara perlahan menjalar ke bagian kanan bawah perut, di mana usus buntu berada.

Apabila sudah mencapai bagian itu, rasa nyerinya cenderung konstan dan parah. Tekanan yang dirasakan di titik ini saat batuk atau berjalan, akan membuat rasa nyerinya semakin parah.

Pengidap radang usus buntu juga akan merasakan gejala-gejala yang lain, meliputi:

* Mual ingin muntah

* Kehilangan nafsu makan

* Konstipasi atau diare

* Demam dan wajah memerah.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini Sederet Gejala Usus Buntu Ringan Hingga Berat

Kapan Operasi Usus Buntu Dilakukan?

Tergolong penyakit yang merupakaan keadaan darurat, maka operasi usus buntu sebaiknya dilakukan secepat mungkin setelah teridentifikasi.

Melansir laman Primaya Hospital, prosedur pembedahan sangat dibutuhkan terutama pada usus buntu akut, yang gejalanya berat dan muncul mendadak.

Pasalnya dalam kondisi tersebut, usus buntu telah meradang, bengkak, dan ada risiko terjadi sobekan.

Apabila telah terjadi robekan, pengidapnya akan merasakan sederet gejala lainnya, selain nyeri perut kanan bawah.

Komplikasi yang mengancam jiwa dapat terjadi dalam kurun waktu 48-72 jam setelah gejala pertama muncul. Sehingga operasi usus buntu perlu segera dilakukan.

Terdapat dua prosedur yang direkomendasikan, yakni laparoskopi dan laparotomi alias operasi terbuka.

Persiapan sebelum menjalani operasi salah satunya dengan berpuasa selama delapan jam. Bertujuan mencegah masuknya partikel makanan atau minuman ke paru-paru ketika operasi.

Selain itu, lambung yang masih kosong juga akan membuat dokter lebih mudah menemukan usus buntu yang meradang.

Dokter juga biasanya akan mengajukan pertanyaan tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, alergi, dan riwayat pendarahan. Penting untuk memberitahu kondisi yang sebenarnya.

Beberapa hari setelah dioperasi, mungkin akan terasa nyeri pada bagian bekas sayatan. Tapi tenang, dokter akan memberikan obat untuk meredakan nyeri dan mencegah infeksi.

Pemulihan hingga bisa kembali beraktivitas dengan normal berlangsung selama 4-6 minggu. Sebelum pulih total, dilarang untuk melakukan aktivitas fisik yang berat. (*)

Baca Juga: Langkah Mendeteksi Usus Buntu Sendiri, Bisa dengan Menekukkan Kaki?