GridHEALTH.id - Presenter kenamaan Tanah Air, Indra Bekti, dilarikan ke rumah sakit akibat pendarahan otak yang dialaminya.
Ia ditemukan pingsan di dalam toilet saat sedang siaran program pagi di sebuah radio, di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2022).
Diketahui saat ini, dirinya telah menjalani operasi sebanyak dua kali dan sedang menjalani observasi tim medis.
Apa Itu Pendarahan Otak?
Menurut Headway the Brain Injury Association, pendarahan otak adalah kondisi terjadi pendarahan di dalam atau sekitar otak.
Kondisi ini merupakan masalah kesehatan darurat yang butuh segera ditangani.
Terdapat empat jenis pendarahan otak, yang mengacu pada bagian yang terdampak.
1. Hematoma epidural, mengakibatkan darah terkumpul di bagian luar otak antara tengkorak dan penutup terluarnya
2. Pendarahan intraserebral, merupakan jenis pendarahan otak yang paling umum. Terjadi di dalam jaringan otak, termasuk batang otak
3. Pendarahan subarachnoid, pendarahan yang terjadi di antara otak dan jaringan yang menutupi otak, yang disebut arachnoid. Orang yang mengalaminya berisiko muntah dan pingsan
4. Hematoma subdural, jenis pendarahan intrakranial yang melibatkan pengumpalan darah di permukaan otak
Melansir Cleveland Clinic, saat terjadi pendarahan maka oksigen tidak bisa mencapai jaringan otak.
Dalam waktu 3-4 menit oksigen hilang, maka sel-sel otak akan mati. Sel-sel saraf dan fungsi yang terkait juga akan rusak.
Baca Juga: 2 Kali Operasi Indra Bekti Berjalan Lancar, Pendarahan Otak Bisa Disembuhkan
Siapa yang Berisiko Terkena Pendarahan Otak?
Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun tanpa memandang usianya. Melansir WebMD, berikut orang yang berisiko alami pendarahan otak.
1. Mengalami cedera pada kepala akibat terjatuh, kecelakaan, atau saat berolahraga
2. Mempunyai riwayat hipertensi alias tekanan darah tinggi, yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkannya pecah
3. Memiliki kelainan pada pembuluh darah (malformasi arteriovenosa) yang ada di dalam dan sekitar otak, dapat terjadi sejak lahir
4. Orang dengan angiopati amiloid, kelainan pada dinding pembuluh darah yang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi
Ini menyebabkan terjadinya pendarahan kecil yang seringkali tidak diketahui, hingga akhirnya terjadi cukup besar
5. Ada riwayat hemofilia dan anemia sel sabit, yang membuat kadar terjadinya penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah
6. Penyakit hati
7. Tumor otak.
Risiko pendarahan otak sebenarnya dapat dicegah, dengan cara mengelola tekanan darah, mengurangi kolesterol, dan menjaga berat badan.
Selain itu, penting juga untuk menerapkan pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengecek kadar gula darah bagi penyandang diabetes. (*)