Terutama dengan membatasi aktivitas dan mengompres area tersebut secara teratur, untuk meredakan nyeri.
Ada juga pengobatan yang dijalani, seperti pemberian obat-obatan. Jika obat oral dirasa kurang maksimal, maka dokter akan memberikan injeksi di sekitar saraf yang mensuplai tulang rusuk.
Ada juga terapi untuk membantu latihan pernapasan, yang dilakukan setelah nyeri terkontrol.
Cedera Tulang Rusuk yang Mungkin Terjadi
Melansir Better Health Channel, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi di bagian tubuh ini.
• Memar, pembuluh darah pecah dan mengeluarkan darah ke jaringan di sekitarnya. Ini adalah trauma tulang rusuk yang paling umum.
• Strain interkostal, otot interkostal memungkinkan tulang rusuk bergerak ke atas dan bawah. Disebabkan oleh aktivitas yang melibatkan gerakan memutar atau mengayunkan lengan.
• Pemisahan costochondral, kondisi saat tulang lepas dari kartilago dan terlepas dari tulang dada.
• Tulang rusuk patah, bagian terluar dari tulang ini yang rentan patah dan umumnya dialami oleh orang lanjut usia.
Saat mengalami cedera tulang rusuk, selain nyeri seseorang juga akan mengalami keluhan lain seperti terdengar suara berderak saat lokasi cedera disentuh.
Kemudian terjadi kejang otot, penampilan tulang rusuk yang cacat, dan kesulitan untuk bernapas.
Mengingat fungsinya untuk melindungi organ vital, paru dan jantung, maka sebaiknya jika terjadi cedera segera bawa ke rumah sakit untuk menghindari kondisi yang mengancam nyawa. (*)