GridHEALTH.id - Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah di Indonesia, banyak orang yang mengalaminya hingga dapat memengaruhi organ lain selain paru, mulai dari perut, kelenjar, tulang, hingga sistem saraf.
Padahal TBC menjadi penyakit yang dapat disembuhkan jika diobati dengan antibiotik yang tepat. Sehingga penting untuk mengetahui apakah seseorang positif TBC atau tidak.
Siapapun yang ingin mengetahui risiko terkena TBC, bisa dengan melakukan tes, salah satunya adalah menggunakan tes mantoux. Simak ulasan berikut ini cara lakukan tes mantoux dan cara membaca hasilnya.
Gejala Khas TBC
Ada beberapa gejala khas TBC yang bisa menjadi indikasi seseorang perlu melakukan tes, mulai dari batuk terus menerus selama lebih dari 3 minggu, bisa disertai dengan dahak berdarah.
Selain batuk, seseorang akan merasakan keringat malam dengan suhu tinggi, pembengkakan di leher, kelelahan, kehilangan selera makan, hingga penurunan berat badan.
Seseorang sudah perlu menemui dokter dan melakukan tes TBC jika gejala berlangsung lebih dari 3 minggu atau ada batuk berdarah.
Apa Itu Tes Mantoux?
Ada beragam jenis tes yang bisa dilakukan, seperti tes darah TB, uji IGRA, hingga tes mantoux.
Tes mantoux atau tes kulit tuberkulin mantoux (TST) adalah cara untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi mycobacterium tuberculosis, yang menjadi jenis bakteri dari penyakit TBC.
Tes ini menjadi metode pengujian yang direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, namun bagi anak-anak yang sebelumnya divaksinasi BCG lebih disarankan menggunakan tes darah TB untuk menghindari risiko hasil TST positif palsu, karena sudah vaksinasi BCG sebelumnya.
Cara Lakukan Tes Mantoux
Berdasarkan penjelasan dari CDC, tes mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1ml turunan protein murni tuberkulin (PPD) ke permukaan bagian dalam lengan bawah.
Injeksi atau penyuntikan harus dilakukan dengan semprit tuberkulin, dengan bevel jarum menghadap ke atas.
Baca Juga: Autoimmune, Hipertiroid, dan TB Paru diidap Oleh Artis Film Horor Ini