Efek samping naproxen di antaranya sembelit, perut bergas, haus berlebihan, pusing, kelelahan, sulit tidur, hingga masalah pada pendengaran.
3. Acetaminophen
Ini merupakan obat nyeri sendi di apotek berikutnya yang dapat digunakan. Tersedia dalam bentuk tablet, larutan, dan tablet kunyah.
Tablet yang ditelan dosis penggunaannya 325-500 miligram, sedangkan larutan 160 miligram/5 mL dan 80-160 miligram untuk tablet kunyah.
Efek samping yang muncul ada tiga yakni ruam, mual, dan sakit kepala.
4. Diclofenactopical
Dosis pakainya untuk tipe natrium diklofenak 1% gel, maka dibutuhkan 2 gram 4 kali sehari, tidak boleh lebih dari 8 gram.
Sementara jika diresepkan, diklofenak epolamine 1,3%: 1 patch untuk dua kali sehari.
Efek samping obat nyeri sendi ini antara lain iritasi dan peradangan kulit, sakit perut, sembelit, pusing, dan kesemutan.
5. Tramadol
Jika obat-obatan sebelumnya bisa didapatkan secara bebas, yang satu ini memerlukan resep dari dokter.
Tramadol merupakan obat pereda nyeri jenis opioid untuk mengurangi keluhan osteoarthritis yang tidak bisa diredakan dengan obat lain.
Efek sampingnya yaitu ngantuk, sakit kepala, gemetar tanpa disengaja, otot kaku, dan berubahnya suasana hati.
Selain itu, terkadang juga mengalami heartburn dan kondisi mulut yang kering. (*)
Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Sendi Saat Udara Dingin, Tak Perlu Langsung Minum Obat