GridHEALTH.id - Mendengar sebutan psikopat sudah dapat menimbulkan kengerian, karena identik dengan hal yang negatif.
Di mata masyarakat umum, seseorang yang merupakan psikopat dikenal tak ragu melakukan tindakan yang ekstrem.
Lantas, apa saja ciri-ciri psikopat dan apakah kondisi ini termasuk dalam kategori gangguan jiwa?
Apa Itu Psikopat?
Ini bukanlah sebuah diagnosis yang resmi. Sebaliknya, merupakan istilah informal yang sering digunakan untuk kondisi gangguan kepribadian antisosial (ASPD).
Namun perlu diingat, tidak semua orang yang didiagnosa mengalami gangguan kejiwaan antisosial merupakan psikopat.
Baca Juga: Incar Satu Hal Ini, Ibu Hamil Russia Berbondong-bondong Terbang untuk Melahirkan di Argentina
Melansir Psychology Today, psikopat adalah kondisi yang memiliki karakteristik khas seseorang yang sama sekali tidak punya empati dan jenis afektif lainnya.
Ketidakpedulian dan kurangnya empati, membuat orang dengan kondisi ini bisa menjadi sangat manipulatif.
Meski demikian, sosoknya sulit dikenali, karena dapat terlihat normal atau bahkan memesona bagi orang di sekitarnya.
Anatomi otak, genetika, dan lingkungan dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi ini.
Haru sjuga diketahui, psikopat dan sosiopat seringkali dianggap sama, meskipun kedua gangguan kejiwaan ini berbeda.
Baca Juga: Hiperseks Masuk Kategori Gangguan Kejiwaan, Ini Ciri-ciri Seseorang Mengalaminya
Sosiopat umumnya masih bisa berempati dengan orang lain, meskipun sangat terbatas. Sedangkan, psikopat sama sekali tidak memiliki hal tersebut, tapi berpura-pura peduli.
Seseorang yang sosiopat juga ksulitan untuk mempertahankan rutinitas normal, serta bisa menjadi implusif dan terlalu emosional.
Apa Saja Ciri-ciri Psikopat?
Dilansir dari Verywell Mind, ciri-ciri kondisi ini dapat muncul selama masa kanak-kanak dan bertambah buruk seiring bertambahnya usia.
Berikut adalah beberpaa ciri-ciri psikopat yang paling umum.
1. Mempunyai pesona yang menawan
Kebanyakan, seseorang dengan kondisi ini terlihat menarik di mata orang lain. Mereka cenderung merupakan seorang pembicara yang baik dan senang berbagi cerita agar dirinya terlihat baik.
Baca Juga: Incar Satu Hal Ini, Ibu Hamil Russia Berbondong-bondong Terbang untuk Melahirkan di Argentina
Bagi sebagian besar orang, sosoknya mungkin nampak lucu dan juga karismatik.
2. Kebohongan patologis
Ciri-ciri psikopat lainnya adalah, mereka sering berbohong agar telihat baik dan bisa keluar dari masalah. Jadi, biasanya mengalami kesulitan untuk menjaga ceirtanya tetap sama, karena lupa apa yang sudah dikatakannya.
3. Manipulatif
Psikopat sangat pandai membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan.
Ini dilakukan dengan cara mempermainkan kesalahan seseorang dan melontarkan kebohongan lian, agar lawan bicara mau mengerjakan yang diperintahkannya.
4. Kurang empati
Sangat sulit untuk memajami bagaimana perasaan orang lain seperti takut, sedih, atau cemas. Perasaan tersebut dianggap sebagai hal yang tak masuk akal.
5. Gaya hidup parasit
Senang menceritakan hal-hal sedih tentang mengapa mereka tidak bisa mencapai tujuannya. Kemudian, akan memanfaatkan kebaikan orang lain dengan bergantung secara finansial.
Seseorang psikopat menggunakan orang lain untuk mendapatkan apapun yang diinginkannya, tanpa memerhatikan perasaan orang lain.
6. Merasa dirinya luar biasa
Ciri-ciri psikopat yang terakhir yakni mereka memiliki pandangan yang berlebihan tentang dirinya. Mengganggap dirinya merupakan seseorang yang penting.
Psikopat sering merasa benar dan hidup sesuai dengan aturan mereka sendiri, karena berpikir aturan yang ada tidak berlaku untuknya.
Selain keenam ciri tersebut, ada juga beberapa tanda lain seperti sifat implusif, kenakalan remaja, dan mempunyai goals atau tujuan yang tidak realistis.
Bisakah Psikopat Disembuhkan?
Untuk bisa mendapatkan diagnosa yang tepat, pakar kesehatan mental akan melakukan rangkaian evaluasi yang meliputi pikiran, perasaan, pola perilaku, dan hubungan.
Kemudian, ahli kesehatan mental akan mengindentifikasi gejala dan membandingkannya dengan kriteria ASPD.
Baca Juga: Nyeri Sendi dan Tulang Belakang Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya
Apakah kondisi ini dapat sembuh bila seseorang diobati, masih menjadi perdebatan yang sangat luas.
Mengutip Healthline, perawatan yang direkomendasikan berupa kombinasi psikoterapi (terapi bicara) dan obat-obatan seperti antidepresan atau obat pengendali suasana hati (mood stabilizers).
Walaupun tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung hal tersebut, tapi metode ini dapat membantu meredakan gejala-gejala.
Misalnya implusif dan agresi, serta meningkatkan kualitas hidup orang yang mengalaminya.
Berdasarkan sebuah review pada 2015 di The Canadian Journal of Psychiatry, intervensi dini pada remaja dapat mencegah berkembangnya kondisi ini.
Itu adalah beberapa ciri-ciri psikopat yang perlu diwaspadai. Jika ada orang terdekat yang memilikinya, jangan ragu untuk mengajaknya bertemu dengan seorang profesional. (*)
Baca Juga: Kenali 9 Penyebab Orang Memilih Bunuh Diri, Jangan Anggap Remeh!