Find Us On Social Media :

Awas! Wabah Virus Marburg Melanda di Afrika, WHO; Kematian 88 Persen

Karantina dan pembatasan pergerakkan dilakukan mencegah penularan virus Marburg di Afrika.

GridHEALTH.id - Wabah virus Marbrug telah terdeteksi di Afrika dan sudah dikonfirmasi di Guinea Ekuatroial.

Virus ini, diketahui mempunyai kemiripan dengan virus Ebola, yakni sangat menular dan juga mematikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (13/2/2023), mencatat setidaknya ada sembilan orang yang meninggal dunia setelah terinfeksi.

Ratusan Orang Dikarantina

WHO menjelaskan kronologi terdeteksinya virus ini. Otoritas kesehatan setempat pada 7 Februari melaporkan penyakit yang tidak diketahui dan menyebabkan demam berdarah.

Sampel pun kemudian dikirim ke laboratorium yang berada di Senegal dan terkonfirmasi lah virus Marbrug.

Mengingat virus ini mudah menular, karantina pun dilakukan untuk meminimalisir kasus yang lebih jauh lagi.

Guinea Ekuatorial yang merupakan sebuah negara kecil di Afrika Tengah, telah menkarantina lebih dari 200 orang. Pembatasan pergerakan pun juga dilakukan sejak pekan lalu.

Tak hanya di Guinea Ekuatorial, negara tetangga yakni Kamerun pun juga turut melakukan pembatasan pergerakkan, terutama di perbatasan, demi mencegah penularan.

"Berkat tindakan cepat dan tegas oleh otoritas Guinea Ekuatorial dalam mengonfirmasi penyakit tersebut, tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat," kata direktur regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti, dikutip dari Al Jazeera (14/2/2023).

Selain sembilan kematian, pemerintah negara tersebut juga melaporkan 16 orang suspek atau diduga terinfeksi virus Marbrug.

WHO menyebutkan, tingkat kematian virus Marbrug sangat tinggi, mencapai 88 persen.

 Baca Juga: 1 Pasien Campak Bisa Menulari 10 Orang Sekaligus yang Ada di Sekitarnya

Sampai sekarang, tidak ada vaksin ataupun perawatan antivirus untuk menangani kasus ini.

Apa Itu Virus Marburg?

Virus ini pertama kali terdeteksi pada 1967, saat wabah demam berdarah terjadi secara bersamaan di laboratorium di Marburg dan Frankfrut, Jerman serta Beograd, Serbia.

Penularan bisa terjadi saat seseorang melakukan kontak dengan koloni kelelawar pemakan buah yang terinfeksi.

Bisa juga menular dari sesama manusia, melalui sentuhan langsung atau tetesan darah, keringat, air liur, dan sekresi lainnya.

Dilansir dari CDC, masa inkubasi berlangsung sekitar 2-21 hari. Gejala virus Marburg biasanya muncul tiba-tiba.

1. Demam

2. Mengigil

3. Sakit kepala

4. Mialgia atau nyeri otot.

Setelah hari kelima, akan muncul gejala berupa ruam makulopapular yang paling sering terjadi di dada, punggung, perut. Terkadang juga disertai mual, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare.

Bila kondisinya semakin parah, maka akan terjadi penyakit kuning, radang pankreas, penurunan berat badan yang parah, delirium, gagal hati, pendarahan masif, hingga tidak berfungsinya sejumlah organ tubuh. (*)

Baca Juga: Gitaris Jeff Beck Meninggal Dunia Setelah Tiba-tiba Mengidap Meningitis, Bisa Menular?