Find Us On Social Media :

Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Flu Burung yang Menginfeksi Manusia

Berikut ini gejala dan cara penanganan flu burung yang telah menginfeksi manusia dan perlu diperhatikan.

GridHEALTH.id – Beberapa waktu lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) telah menyatakan ada beberapa wilayah, seperti Amerika, Eropa, Asia terutama Cina dan Jepang  sedang mewabah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b. 

Kondisi ini menjadi perhatian, mengingat flu burung merupakan penyakit yang dapat menular ke manusia dan berpotensi menjadi wabah hingga KLB (Kejadian Luar Biasa).

Sebelum terlambat, kembali kenali berikut ini gejala dan cara penanganan flu burung saat menginfeksi manusia. Berikut ini ulasannya.

Gejala Infeksi Flu Burung Saat Menginfeksi Manusia

Infeksi flu burung sendiri termasuk dalam jenis infeksi influenza zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan oleh hewan.

Tingkat keparahan penyakit pada manusia akibat infeksi virus flu burung bervariasi, mulai dari tanpa gejala, menimbulkan gejala ringan hingga berat yang mengakibatkan kematian.

Pada kondisi awal atau ringan, gejala flu burung sulit dibedakan dengan penyakit ISPA. Beberapa gejala yang bisa dilihat saat terinfeksi flu burung, yaitu:

- Demam lebih dari 38 derajat celcius

- Gejala saluran napas bawah

- Diare

- Muntah

- Nyeri perut

Baca Juga: Peternak Perlu Waspada KLB Flu Burung, Berpotensi Zoonosis Meski Penularan pada Manusia Masih Rendah

- Nyeri dada (pleuritik)

- Pendarahan dari hidung dan gusi.

Pada kondisi berat, akan sulit dibedakan dari pneumonia tipikal/bakterial yang dapat menimbulkan penyakit yang tiba-tiba dan cepat memburuk, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan batuk kering.

Seseorang diduga terinfeksi flu burung bila seseorang mengalami ISPA disertai demam di atas 38 derajat celcius, batuk, sakit tenggorokan, dengan riwayat kegiatan sebelumnya.

Kegiatan ini dapat berupa, contohnya seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang terjangkit KLB flu burung, bersentuhan dengan kasus terkonfirmasi flu burung dalam masa penularan, bekerja di laboratorium yang memproses spesimen manusia atau hewan yang dicurigai menderita flu burung.

Kemudian ketika diperiksa darahnya menunjukkan lekopeni, yaitu lekosit kurang dari 3.000/uL atau trombositopeni, yaitu trombosit kurang dari 150.000/uL.

Penyebaran Infeksi Flu Burung yang Menginfeksi Manusia

Penyakit flu burung ini dapat menginfeksi manusia saat unggas terinfeksi dan menyebarkan virus flu burung melalui air liur, lendir, dan kotorannya.

Infeksi ini dapat menular ke manusia saat virus masuk ke mata, hidung, atau mulut seseorang, atau terhirup. Penyebarannya terjadi ketika virus ada di udara (dalam tetesan atau mungkin debu) dan seseorang menghirupnya, atau mungkin ketika seseorang menyentuh sesuatu yang terdapat virus kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidungnya.

Cara Penanganan Infeksi Flu Burung Saat Menginfeksi Manusia

Bagi seseorang yang mengalami gejala flu burung, bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Orang yang diduga terinfeksi penting untuk segera mendapatkan penanganan.

Cara penanganan infeksi flu burung saat menginfeksi manusia bisa sesegara mungkin ditangani dengan obat antivirus flu. Namun CDC juga menyebutkan dapat terjadi resistensi antivirus, kondisi di mana virus flu berevolusi dengan cara yang membuat pengobatan antivirus menjadi kurang efektif.

Beberapa obat-obatan antivirus yang digunakan adalah oseltamivir, zanamivir, amantadin, dan rimantadin. Sedangkan untuk mencegah penularan, vaksin influenza juga ada untuk unggas, sehingga penting untuk dilakukan bagi pemilik unggas dalam menghindari risiko penyebaran penyakit flu burung. (*)

Baca Juga: Virus Flu Burung Merajalela, Bisa Menular ke Manusia? Ini Penjelasannya!