GridHEALTH.id - Obat asam urat medis dari dokter bisa jadi salah satu cara untuk mencegah nyeri sendi kambuh.
Asam urat adalah bentuk radang sendi yang umum dan kompleks yang dapat menyerang siapa saja.
Ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, paling sering di jempol kaki.Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali membuat penyintasnya terjaga di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar.
Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan sangat lunak.
Baca Juga: Rasa Nyeri Hilang, Ini 4 Pilihan Terbaik Obat Asam Urat di Apotek
Gejala asam urat bisa datang dan pergi, tetapi ada cara untuk mengelola gejala dan mencegah kambuh.
Penyebab Asam Urat
Asam urat sendiri merupakan hasil metabolisme akhir dari senyawa purin.
Senyawa ini terdapat secara alami alami di dalam tubuh makhluk hidup.
Dalam batas normal, asam urat biasanya tidak akan menimbulkan gejala.
Saat kadarnya di dalam darah terlampau tinggi, barulah akan terbentuk kristal monosodium urat (MSU) di sendi dan jaringan lunak.
Baca Juga: 5 Obat Asam Urat Tradisional yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Nyeri
Penumpukan kristal ini yang menyebabkan peradangan serta nyeri pada persendian.Purin bisa ditemukan pada, hampir semua, sumber protein seperti hati, ampela, paru, usus, kepiting, kerang, udang, cumi, ataupun daging merah.
Apabila seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin, akan berdampak pada peningkatan kadar asam urat.
Obat Asam Urat
Obat-obatan membantu dalam dua cara: mengurangi rasa sakit selama serangan, dan dapat mengurangi penumpukan asam urat yang menyebabkan kondisi tersebut.Ketika asam urat menumpuk di tubuh, itu bisa membentuk kristal yang mengiritasi persendian.
Rasa sakit akibat serangan asam urat biasanya membaik dalam 3 hingga 10 hari.
Konsultasi terlebih dahulu untuk mendapatkan obat terbaik.
Jenisnya akan bergantung pada seberapa baik ginjal bekerja, kemungkinan efek samping, dan masalah kesehatan lainnya.
Inilah beberapa jenis obat asam urat medis dari dokter yang biasa dianjurkan.
Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID)
Baca Juga: Mengatasi Asam Urat Tinggi dengan Obat Asam Urat Alami Daun Sirih Cina, Begini Cara Pakainya
Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan asam urat.
Mungkin perlu beberapa waktu agar rasa nyeri berkurang biasanya 24 jam.
Dosis yang biasanya diberikan dokter adalah ibuprofen 800 mg 3-4 kali sehari.
Pengobatan harus dihentikan ketika gejala hilang.
Allopurinol
Allopurinol adalah salah satu obat asam urat yang umum diresepkan untuk mengurangi penumpukan kadar asam urat dalam darah.
Biasanya, obat ini akan diresepkan dalam dosis yang rendah terlebih dahulu, yakni 100 – 300 mg setiap harinya.
Jika kadar asam urat masih tetap tinggi, kemungkinan dokter akan menambah dosisnya.
Kolkisin
Biasanya dikombinasikan dengan NSAID jika kolkisin diresepkan dengan dosis rendah.
Dosis yang diberikan untuk kolkisin adalah 1,2 miligram lalu 0,6 miligram setiap jam untuk 6 kali.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Asam Urat Tangan dan Kaki, Medis Hingga Alami
Obat ini memiliki efek samping pada pencernaan, sehingga memang benar-benar harus dengan rekomendasi dokter.
Febuxostat
Febuxostat juga merupakan obat asam urat yang berfungsi untuk mengurangi produksi jumlah asam urat yang dihasilkan tubuh.
Sama seperti allopurinol, peresepan febuxostat juga akan dimulai dari dosis rendah terlebih dahulu, yakni 80 mg setiap harinya.
Jika dibutuhkan, dokter bisa menambah dosisnya.
Itulah beberapa obat asam urat medis yang biasanya direkomendasikan oleh dokter.(*)
Baca Juga: Obat Asam Urat Alami dari Daun Salam, Begini Cara Menggunakannya