GridHEALTH.id - Ruam popok merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para orangtua dengan anak usia bayi hingga balita.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan kulit area pemakaian popok seperti bokong atau lipatan paha mengalami kemerahan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan, prevalensi ruam popok secara global mencapai 16 hingga 65 persen.
Rata-rata kasus diaper rash terjadi pada bayi hingga balita dengan rentang usia 9-12 bulan.
"Salah satu kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah diaper rash atau ruam popok. Prevalensi secara global diperkirakan antara 16-65%," kata Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes drg. Widyawati, MKM, dalam konferensi pers MAKUKU, Selasa (28/3/2023).
"Insidensi dilaporkan paling tinggi pada usia 9-12 bulan," sambungnya.
Ruam Popok Bisa Memicu Infeksi
Oleh karena itu, dokter Widyawati mengitakan penting bagi orangtua untuk selalu menjaga kesehatan kulit si kecil.
Pasalnya ini juga merupakan bagian dari penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga.
"Bagi anak, penting untuk memberikan perawatan ekstra karena kulitnya relatif lebih mudah melakukan absorsi serta pH kulit relatif lebih asam sehingga mudah mengalami infeksi," jelasnya.
"Oleh karena itu, penting untuk menjalankan PHBS yang baik, seperti rutin membersihkan kulit dan mengganti popok secara rutin," sambungnya.
Tak hanya membuat anak menjadi rewel, ruam popok hingga menyebabkan iritasi juga dapat mengakibatkan terjadinya infeksi.
Baca Juga: Tips Daftarkan Bayi Baru Lahir BPJS Kesehatan Supaya di Approve