GridHEALTH.id - Kemoterapi adalah metode pengobatan kanker yang paling sering dilakukan.
Pengobatan ini umumnya dilakukan pada kanker stadium awal, dengan tujuan untuk membunuh sel tumor menggunakan obat.
Jika dilakukan pada tahap awal, pengidap kanker dapat sembuh total dan tak perlu melakukan metode pengobatan yang lainnya.
Akan tetapi, banyak pengidap kanker yang enggan melakukannya karena takut dengan efek samping yang mungkin terjadi.
Ketakutan tersebut juga sempat dialami oleh komedian wanita Nunung Srimulat, saat awal diirnya divonis kanker payudara.
"Takut sekali, kalau operasi itu ya sudah operasi. Kemo kan membutuhkan waktu yang panjang, ya kembali lagi, gimana keluarga saya?" ujarnya dalam YouTube MOP Channel, dikutip dari Kompas (3/2/2023).
Kini Nunung telah menjalani pengobatan itu, serta menghadapi efek samping kemoterapi berupa kerontokan rambut. Ia bahkan mendapatkan hasil positif dari pengobatan yang dijalani.
Efek Samping Pengobatan Kemoterapi
Menurut Cleveland Clinic, obat yang digunakan menargetkan semua sel yang tumbuh cepat. Sehingga tidak hanya sel kanker, sel lain di tubuh juga bisa terdampak dan ini berpotensi menimbulkan efek samping.
Selain rambut rontok, efek samping kemoterapi yang mungkin terjadi di antaranya:
1. Mual dan muntah
2. Kehilangan nafsu makan
Baca Juga: Nunung Pangkas Habis Rambutnya saat Kemoterapi, Kenapa Bikin Rambut Rontok?
3. Infeksi
4. Kelelahan
5. Diare
6. Kosntipasi atau sembelit
7. Pendarahan
8. Anemia
Semua Orang akan Mengalami Efek Samping?
Dilansir dari Cancer Council Victoria, tidak semua orang merasakan efek samping dari pengobatan ini.
Jika mengalaminya, biasanya akan mulai dirasakan selama beberapa minggu pertama pengobatan dan dapat menjadi lebih intens setiap siklus pengobatan.
Maka dari itu, sebelum pengobatan dimulai, para tenaga medis biasanya akan mendiskusikan efek samping yang harus diwaspadai, serta cara mencegah hingga mengelolanya.
Catat jadwal kemoterapi dengan benar, sehingga bisa melihat secara rinci kapan efek samping terjadi dan berapa lama ini berlangsung.
Bagikan informasi tersebut kepada dokter ataupun perawat, sehingga bisa mendapatkan perawatan lanjutan yang tepat. (*)
Baca Juga: Kapan Seharusnya Mulai Melakukan Kemoterapi Kanker Payudara?