Find Us On Social Media :

5 Jenis Penyakit Autoimun Kulit dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Jenis autoimun kulit penyakit psoriasis yang terjadi di siku.

GridHEALTH.id - Autoimun adalah gangguan kesehatan yang terjadi saat sistem imun menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Kondisi ini dapat menyerang seluruh bagian tubuh, yang paling sering terdampak salah satunya adalah kulit.

Ada berbagai jenis autoimun kulit dengan gejala hingga cara perawatan yang berbeda-beda.

Jenis-jenis Penyakit Autoimun Kulit

Dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa jenis penyakit autoimun yang menyerang kulit, yang perlu diketahui.

1. Psoriasis

Melansir Verywell Health, psoriasis adalah autoimun kronis yang menyebabkan sistem imun menjadi terlalu aktif dan mempercepat pertumbuhan sel kulit. Ini menyebabkan terbentuknya lapisan plak kemerahan dan bersisik.

Ini bisa terjadi di mana saja, tapi bagian tubuh yang sering terdampak oleh psoriasis yakni kulit kepala, punggung bawah, siku, dan lutut.

Psoriasis biasanya muncul pada usia dewasa muda. Pada kondisi yang ringan hanya sebagian tubuh yang terkena, sedangkan jika parah maka permukaan yang terdampak lebih luas.

Plak psoriasis akan sembuh dan bisa kambuh sewaktu-waktu bila ada yang memicunya, seperti infeksi, cedera kulit, paparan matahari, dan stres.

2. Lupus pada Kulit

Menurut The Lupus Foundation of Amerika, sekitar dua pertiga orang dengan lupus eritematosus sistemik (SLE lupus) akan mengembangkan cutaneous lupus atau lupus pada kulit.

Gejala autoimun kulit ini di antaranya kulit yang kemerahan, gatal-gatal, nyeri, dan juga muncul luka.

Tipe penyakit lupus ini tidak bisa disembuhkan, tapi perawatan yang meliputi pemberian obat, perlindungan kulit, dan perubahan gaya hidup dapat mengurangi gejalanya.

Baca Juga: 4 Pilihan Sabun Mandi untuk Pengidap Psoriasis, Agar Kondisi Kulit Tak Semakin Parah

3. Skleroderma

Dikutip dari Everyday Health, kulit hanyalah sebagian dari tubuh yang terkena skleroderma, karena kondisi ini dapat memengaruhi semua jaringan ikat tubuh.

Lantaran penyakit autoimun ini meluas ke seluruh tubuh, pengidapnya tidak hanya dapat mengalami perubahan kulit, tapi juga gejala yang memengaruhi darah, otot, dan organ.

Skleroderma lokal menyebabkan bercak kulit yang menebal, sedangkan yang sistemik dampaknya lebih besar bagi kehidupan pengidapnya.

4. Dermatomiositis

Melansir Health University of Utah, jenis autoimun kulit lainnya ada dermatomiositis yang juga memengaruhi jaringan otot.

Gejala awalnya muncul secara tiba-tiba atau bertahap dari waktu ke waktu. Tanda-tanda dermatomiositis yakni ruam ungu di wajah, kulit yang terpapar matahari, siku, dan lutut.

Selain itu juga muncul ruam yang gatal dan bersisik, sensitivitas terhadap matahari, dan kelemahan otot.

Tidak bisa disembuhkan, perawatan untuk penyakit ini dilakukan dengan tujuan untuk meringankan gejalanya saja.

Adapun jenis perawatan dengan obat topikal (oles), obat oral (minum), penggunaan suncreen, infus darah, dan terapi fisik.

5. Bechet's Disease

Kondisi ini cenderung langka dan menyebabkan peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh.

Mengakibatkan pengidapnya mengalami sariawan, radang mata, ruam kulit, dan juga terjadi lesi pada organ intim. Gejalanya biasa muncul antara usia 20-30 tahun.

Tingkat keparahannya berbeda-beda setiap orang. Penyakit ini bisa kambuh dan orang yang mengalaminya mungkin mengalami periode remisi (saat penyakit berhenti atau melambat) dan periode kambuh.

Meskipun kondisinya tidak dapat disembuhkan, berbagai perawatan dapat membantu mengatasinya. (*)

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Autoimun? Ketahui Penyebab Serta Gejala Awal yang Dirasakan