GridHEALTH.id - Beginilah mencegah penyakit sifilis yang bisa menyerang anak hingga orang dewasa.
Penyakit sifilis jadi salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang.
Melansir dari Mayoclinic, sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebarkan melalui kontak seksual.
Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut.
Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka ini.
Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali.
Sifilis dini dapat disembuhkan, terkadang dengan satu suntikan (suntikan) penisilin.
Tanpa pengobatan, sifilis dapat sangat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa.
Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.
Sifilis pada Anak
Dikutip dari childrens, sebagian besar kasus sifilis anak terjadi ketika wanita hamil dengan, sifilis menyebarkan penyakit ke janinnya melalui plasenta atau bayinya saat melahirkan.
Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS), sehingga seorang anak juga dapat tertular kondisi tersebut jika aktif secara seksual atau mengalami pelecehan seksual.
Baca Juga: Sifilis Menyerang Anak-anak, Simak Pencegahan yang Tepat untuk Dilakukan
Seorang anak yang terinfeksi sifilis melalui kontak seksual, mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun selama sekitar tiga minggu setelah terinfeksi.
Jika langsung ketahuan, sifilis dapat diobati dengan sukses.
Namun, hasilnya lebih parah pada bayi dengan sifilis kongenital (saat lahir).
Mereka mungkin mengalami gejala yang melumpuhkan dan bahkan mengancam jiwa.
Tanda dan Gejala Sifilis
Sifilis memiliki tahapan yang berbeda.
Dalam urutan yang terjadi, mereka adalah:
1. Sifilis primer
2. Sifilis sekunder
3. Sifilis laten
4. Sifilis lanjut (juga disebut sifilis tersier)
Gejala utama sifilis primer adalah satu atau lebih chancre (luka).
Baca Juga: Naik 70 Persen, Kenali Fakta-fakta Penyakit Sifilis yang Menyerang Bayi Hingga Orang Dewasa
Mereka berkembang sekitar 3 minggu setelah seseorang terinfeksi.
Luka terjadi di mana kontak seksual terjadi (alat kelamin, mulut, atau dubur) dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Chancre hilang dalam waktu sekitar 3-6 minggu, bahkan tanpa pengobatan.
Namun tanpa pengobatan, sifilis akan berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu sifilis sekunder.
Cara Mencegah Sifilis
Sebelum terlambat dalam menanganinya, pentingnya melakukan pencegahan untuk menghindari masalah serius.
Inilah beberapa cara terbaik mencegah sifilis:
1. Gunakan dam gigi (sepotong lateks persegi) atau kondom selama seks oral
2. Hindari berbagi mainan seks
3. Lakukan screening untuk penyakit menular seksual (PMS) dan bicarakan dengan pasangan tentang hasilnya
4. Sifilis juga dapat ditularkan melalui jarum suntik bersama, jadi hindari berbagi jarum suntik jika menggunakan obat suntik
Itulah beberapa hal penting untuk mencegah penyakit sifilis yang bisa terjadi pada anak hingga orang dewasa.
Baca Juga: Sifilis Meningkat di Indonesia, Ini Penyebab Raja Singa Bisa Menyerang Segala Usia Termasuk Bayi