GridHEALTH.id - Penyakit sifilis tak hanya berdampak pada orang dewasa, infeksinya pada anak juga bisa terjadi.
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS), di mana bakteri yang menyebabkan kondisi ini menular ketika pasangan melakukan hubungan seksual.
Di dunia, WHO mencatat ada jutaan orang yang merupakan penderita sifilis baru pada 2020 lalu.
Lonjakan kasusnya juga terlihat terjadi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mengungkapkan terjadi lonjakan sebesar 70% dalam kurun waktu 2018-2022.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, penyakit ini tak hanya terindikasi pada orang dewasa saja, ada juga yang dialami oleh anak.
Apa yang Menyebabkan Sifilis Pada Anak?
Syahril menyebutkan, kasus penyakit menular ini pada anak-anak berhubungan dengan aktivitas seksual berisiko yang dilakukan orangtuanya.
Mengutip Children's Health, sifilis pada anak kebanyakan terjadi ketika seorang wanita terinfeksi saat hamil.
Anak yang berada dalam kandungan dapat tertular melalui transplansenta. Ini disebut sebagai faktor kongenital.
Selain itu, bakteri Trepenoma pallidum yang bisa ditemukan di mulut, tenggorokan, rektum, dan vagina, memungkinkan terjadinya penularan saat proses melahirkan normal.
Mencegah Sifilis Pada Anak
Anak tidak akan mengalami penyakit ini, jika sang ibu tidak menderitanya. Ada dua hal penting yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan, menurut CDC.
1. Lakukan pemeriksaan
Jika sedang hamil dan menderita sifilis, ibu masih bisa mengurangi risiko penularan pada bayi.
Baca Juga: Naik 70 Persen, Kenali Fakta-fakta Penyakit Sifilis yang Menyerang Bayi Hingga Orang Dewasa
Lakukan pemeriksaan dan perawatan sifilis dapat mencegah komplikasi kesehatan yang serius pada ibu dan bayi.
Perawatan prenatal sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan bagi anak yang belum lahir.
Semakin cepat ibu yang terinfeksi mendapatkan perawatan medis, maka semakin baik hasilnya untuk kesehatan buah hati.
Ketika pemeriksaan kehamilan pertama, minta juga dokter untuk melakukan tes sifilis.
Sangat penting untuk terbuka dengan dokter mengenai gejala yang mungkin pernah dirasakan dan apakah pernah melakukan tes ini sebelumnya.
2. Lindungi diri dari sifilis
Mencegah terinfeksi penyakit ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan, agar anak juga bisa terlindungi.
Jika aktif secara seksual, maka langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan peluang terkena tertular adalah:
* Tidak berganti-ganti pasangan dan hanya melakukannya dengan satu orang saja.
* Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Meksipun kondom dapat mencegah penularan sifilis dengan mencegah kontak dengan luka, tapi terkadang luka yang jadi gejala penyakit ini bisa ada di area yang tak tertutup.
Orangtua perlu tahu, kalau sangat mungkin terinfeksi tanpa merasa gejala apapun. Sehingga penting untuk secara rutin melakukan pemeriksaan. (*)
Baca Juga: Celana Dalam Beraroma Vanila Ini Bisa Kurangi Risiko Penularan IMS