GridHEALTH.id - Timun merupakan makanan sehat yang mempunyai banyak manfaat kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya.
Namun belakangan, beredar pesan di media sosial yang menimbulkan kekhawatiran pada wanita, karena pesan tersebut menyebutkan bahwa makan timun saat haid dapat menyebabkan kanker rahim.
"PENTING BAGI WANITA! Jangan makan mentimun saat haid karena bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 hari dapat menyebabkan pembentukan KISTA & KANKER RAHIM.
Alangkah baiknya bila info ini disebarkan ke banyak orang sebagai tanda kepedulian kita terhadap sesama. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Semoga artikel ini bermanfaat!" bunyi pesan berantai tersebut.
Lantas, benarkah makan timun saat haid merupakan penyebab kanker rahim?
Timun dan Kanker Rahim
Klaim makan timun saat haid menyebabkan kanker rahim tidak benar dan hanya mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Kanker rahim adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam rahim tumbuh secara abnormal dan tidak terkontrol.
Timun adalah buah yang kaya akan nutrisi dan serat, serta rendah kalori dan lemak.
Makan timun saat menstruasi sebenarnya dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan memperbaiki pencernaan.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makan timun saat haid dapat menyebabkan kanker rahim.
Baca Juga: Pendarahan Setelah Menopause? Segera Periksa, Waspada Kondisi Ini
Namun, seperti halnya dengan jenis makanan lainnya, sangat penting untuk memastikan bahwa timun yang dikonsumsi bersih dan aman untuk dimakan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci timun sebelum dikonsumsi dan memastikan bahwa timun berasal dari sumber yang terpercaya dan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia atau zat berbahaya lainnya.
Faktor Penyebab Kanker Rahim
Ini adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Penyebab pasti kanker rahim tidak diketahui, tetapi faktor-faktor risiko seperti
1. Usia
Kanker rahim lebih umum terjadi pada wanita yang berusia di atas 50 tahun. Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko untuk mengembangkan kanker rahim.
2. Obesitas
Obesitas adalah faktor risiko yang signifikan untuk kanker rahim. Kegemukan dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker rahim.
3. Paparan estrogen
Paparan estrogen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker rahim.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan paparan estrogen termasuk terapi penggantian hormon (HRT), obesitas, dan PCOS (sindrom ovarium polikistik).
4. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga kanker rahim dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini.
Jika ada anggota keluarga yang menderita kanker rahim, maka risiko seseorang untuk mengembangkan kanker rahim meningkat.
5. Paparan radiasi
Paparan radiasi pada area panggul dapat meningkatkan risiko kanker rahim. Misalnya, wanita yang pernah menjalani terapi radiasi pada area panggul untuk mengobati kanker lain, seperti kanker serviks, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker rahim.
6. Tidak memiliki anak
Wanita yang tidak pernah hamil atau memiliki anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker rahim. Kehamilan dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat melindungi tubuh dari kanker rahim.
Jadi, tidak benar bahwa makan timun saat haid dapat menyebabkan kanker rahim, karena belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. (*)
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks Perbesar Peluang Sembuh, Pemeriksaan Ini yang Harus Dijalani