2. Probenesid
Probenesid adalah obat yang bekerja dengan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Obat ini dapat mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan asam urat. Probenesid biasanya digunakan bersama dengan obat lain seperti allopurinol.
3. Febuxostat
Febuxostat adalah obat yang bekerja dengan menghambat enzim xanthine oxidase, yang terlibat dalam produksi asam urat. Obat ini berguna untuk mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan asam urat.
4. Colchicine
Colchicine adalah obat antiinflamasi yang digunakan untuk mengurangi peradangan yang terjadi selama serangan asam urat. Obat ini membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada sendi yang terkena.
5. NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs)
Beberapa NSAID, seperti ibuprofen atau naproxen, dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan selama serangan asam urat. Obat ini membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sendi yang terkena.
6. Steroid
Steroid seperti prednisolon dapat diresepkan dalam bentuk pil atau disuntikkan untuk meredakan peradangan dan nyeri selama serangan asam urat yang parah.
7. Lesinurad
Lesinurad adalah obat yang digunakan bersama dengan allopurinol atau febuxostat untuk mengatasi asam urat. Obat ini bekerja dengan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
8. Pegloticase
Pegloticase adalah obat yang diberikan melalui infus intravena untuk menguraikan kristal asam urat yang terbentuk di sendi. Obat ini digunakan pada kasus asam urat yang parah dan sulit diobati dengan obat lain.
9. Krystexxa (pegloticase)
Krystexxa adalah merek dagang dari pegloticase yang digunakan untuk mengatasi asam urat kronis yang sulit diobati.
10. Uricosuric Agents
Beberapa obat uricosuric seperti benzbromaron atau sulfinpyrazone dapat digunakan untuk meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Obat-obatan ini membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
Perlu dicatat bahwa penggunaan obat-obatan ini harus sesuai dengan petunjuk dokter dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi medis masing-masing individu.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun. (*)
Baca Juga: Apakah Boleh Nyeri Asam Urat Dipijat? Ini Penjelasan Ahlinya