GridHEALTH.id - Mencegah ibu hamil agar tidak mengalami sifilis merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Pasalnya, kondisi ini apabila dialami oleh wanita yang sedang hamil, dapat menimbulkan berbagai macam gangguan pada kehamilan dan juga risiko kesehatan bayinya.
Efek Sifilis Pada Ibu Hamil
Melansir Dimes of March, tidak hanya risiko bayi mengalami penyakit yang sama atau sifilis kongenital saja yang harus menjadi perhatian.
Beberapa masalah selama kehamilan juga sangat mungkin dialami, akibat sifilis pada ibu hamil.
* Keguguran: Keguguran adalah kondisi saat bayi meninggal dalam kandungan sebelum 20 minggu kehamilan.
* Melahirkan prematur: Ibu yang terindikasi mengidap penyakit ini, berpotensi melahirkan bayinya terlalu cepat sebelum usia kandungan 37 minggu.
* Bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami berat lahir rendah, kurang dari 8 ons.
* Lahir mati: Bayi meninggal dalam kandungan setelah usia kehamilan memasuki 20 minggu.
Mencegah Sifilis Selama Kehamilan
Ini merupakan salah satu dari jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang sangat mudah menular dari hubungan intim yang tidak sehat.
Seorang ibu hamil dapat tertular penyakit ini dari suaminya yang tanpa diketahui terinfeksi oleh bakteri Treponema pallidum.
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah sifilis, di antaranya:
Baca Juga: Kasus Penyakit Sifilis Meningkat, Kenali Penyebab dan Gejalanya
1. Tidak berhubungan seks
Hal pertama yang bisa dilakukan oleh ibu yang sedang hamil agar terlindungi dari penyakit ini adalah dengan tidak melakukan hubungan intim untuk sementara waktu.
Karena seperti yang diketahui, karena ini termasuk IMS, maka cara penularan satu-satunya adalah melalui hubungan intim.
2. Menggunakan alat kontrasepsi
Namun, jika ingin melakukan hubungan intim, pastikan dilakukan secara aman. Misalnya hanya dengan satu pasangan saja dan tidak berganti-ganti.
Kemudian, bisa juga menggunakan metode kontrasepsi penghalang seperti kondom untuk membantu mengurangi risiko penularan IMS.
3. Rutin perawatan pranatal
Kebanyakan, sifilis pada ibu hamil terjadi ketika tidak mendapatkan perawatan pranatal secara rutin.
Padahal ini penting, karena saat pemeriksaan pertama biasanya akan diajukan pertanyaan tentang risiko sifilis atau infeksi lainnnya.
4. Melakukan tes
Apabila menderita sifilis, segera beritahu tenaga medis agar bisa dilakukan pengujian dan juga perawatan infeksi.
Semakin cepat dirawat, maka semakin kecil kemungkinan terjadi komplikasi pada kehamilan akibat infeksi.
5. Pasangan melakukan tes
Selain tes untuk diri sendiri, usahakan pasangan juga melakukan tes yang sama.
Jika hasilnya positif, segera lakukan perawatan untuk melindungi ibu hamil dari infeksi dan infeksi ulang.
Nah, itulah cara yang bisa dilakukan untuk melindungi ibu hamil dari penyakit sifilis, sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah dalam kehamilan. (*)
Baca Juga: Ciri-ciri Sifilis pada Pria dan Wanita, Jangan Sampai Terabaikan