Find Us On Social Media :

Penggunaan Teknologi Naeotom Alpha, Deteksi Penyakit Lebih Maksimal

Alat kesehatan dengan teknologi canggih dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

GridHEALTH.id - Penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, dan ginjal merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi dan membutuhkan pembiayaan besar.

Sekertariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Setdijen Yankes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Andi Saguni mengatakan, dari data yang ada penyakit jantung membebani pembiayaan BPJS dan merupakan penyebab kematian kedua setelah stroke.

Ia juga menerangkan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada kasus gagal ginjal kronis, yang memerlukan hemodialisis.

Begitu juga dengan kanker yang kasusnya mengalami peningkatan dan rata-rata baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

"Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) menunjukkan prevalensi kanker di Indonesia masih tinggi, sebanyak 2,8% dari 1,4 per mil pada 2013 menjadi 1,8 per mil pada 2018," ujarnya dalam peluncuran NAEOTOM Alpha di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).

"Diperkirakan lebih dari 70%-nya didiagnosa pada stadium lanjut," sambungnya.

Alat Kesehatan Canggih Dukung Layanan Kesehatan

Lebih lanjut, Andi menjelaskan ketersediaan alat kesehatan yang canggih di rumah sakit dapat mendukung kualitas layanan kesehatan.

Seperti yang telah direncanakan oleh pemerintah dalam upaya mengembangkan layanan kesehatan yang mulai dilakukan pada 2022 hingga 2027, yang dilakukan mulai dari tingkat madya hingga provinsi.

"Rumah sakit swasta berperan penting untuk peningkatan kualitas pelayanan dan penerapan teknologi di bidang swasta," tuturnya.

Salah satu alat kesehatan dengan teknologi advance hadir di RS Abdi Waluyo, yakni photon-counting CT NAEOTOM Alpha.

"Ketersediaan alat tersebut di RS Abdi Waluyo diharapkan membantu proses layanan penyakit katrastopik di Indonesia dan tentunya juga dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan yang optimal," pungkas Andi.

Baca Juga: Pemeriksaan Sinar X Dapat Menyebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?