GridHEALTH.id - Rabies, yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila, adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh virus rabies.
Meskipun kasus rabies pada manusia relatif jarang terjadi, data menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini daripada orang dewasa.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rabies sering terjadi pada anak-anak. Mari kita jelajahi lebih dalam mengapa hal ini terjadi.
1. Paparan Terhadap Hewan yang Terinfeksi
Salah satu faktor utama adalah paparan terhadap hewan yang terinfeksi rabies. Anak-anak cenderung memiliki kontak yang lebih dekat dengan hewan peliharaan atau hewan liar.
Mereka mungkin bermain dengan anjing atau kucing yang tidak divaksinasi atau berinteraksi dengan hewan liar yang dapat membawa virus rabies. Anak-anak mungkin kurang berpengalaman dalam mengenali tanda-tanda hewan yang berpotensi terinfeksi, dan ini meningkatkan risiko paparan terhadap virus rabies.
2. Kurangnya Kesadaran dan Edukasi
Anak-anak biasanya memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih rendah tentang penyakit-penyakit menular, termasuk rabies.
Mereka mungkin tidak mengenali tanda-tanda awal rabies pada hewan atau tidak mengetahui pentingnya menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.
Kurangnya edukasi yang tepat tentang bahaya rabies dan tindakan pencegahan yang diperlukan dapat meningkatkan risiko infeksi pada anak-anak.
3. Kurangnya Kehati-hatian dalam Berinteraksi dengan Hewan
Anak-anak cenderung lebih penasaran dan berani dalam berinteraksi dengan hewan. Mereka mungkin cenderung mendekati hewan yang tidak dikenal atau bermain dengan hewan liar tanpa memperhatikan potensi bahaya.
Perilaku ini meningkatkan risiko gigitan atau cedera yang dapat memfasilitasi penularan virus rabies jika hewan tersebut terinfeksi.
Selain itu, anak-anak mungkin tidak melaporkan gigitan atau cedera yang mereka terima kepada orang dewasa, yang dapat mempersulit diagnosis dan pengobatan dini.
Baca Juga: Perlu Pengawasan! Inilah Risiko Penularan Virus Rabies pada Manusia