GridHEALTH.id - Perbedaan antara HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sesuatu yang seringkali membingungkan bagi banyak orang.
Meskipun keduanya berhubungan erat, ada perbedaan penting antara keduanya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci perbedaan antara HIV dan AIDS.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus tersebut mulai menginfeksi dan merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 atau sel T-helper.
Sel T-helper ini penting untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
Ketika jumlah sel CD4 menurun drastis, seseorang dikatakan memiliki AIDS. AIDS, di sisi lain, adalah stadium lanjut dari infeksi HIV.
Istilah "Acquired Immunodeficiency Syndrome" mengacu pada kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menjadi sangat lemah dan tidak efektif.
Pada tahap ini, seseorang rentan terhadap berbagai infeksi, penyakit, dan kanker yang biasanya bisa dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Salah satu perbedaan utama antara HIV dan AIDS adalah bahwa HIV adalah infeksi virus yang dapat dideteksi melalui tes darah.
Setelah terinfeksi HIV, seseorang dapat menjadi pembawa virus tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Dalam beberapa kasus, seseorang dapat hidup dengan HIV selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala atau masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga: Perlu Waspada! Penularan HIV Bukan Hanya Melalui Kontak Fisik
Pada tahap ini, orang tersebut masih dianggap sebagai individu yang hidup dengan HIV, bukan dengan AIDS. Namun, jika infeksi HIV tidak diobati, virus tersebut akan terus merusak sistem kekebalan tubuh seiring berjalannya waktu.
Ini mengarah pada penurunan signifikan dalam jumlah sel CD4.
Ketika jumlah sel CD4 mencapai tingkat yang sangat rendah (biasanya kurang dari 200 sel per mikroliter darah), dan ketika seseorang mengembangkan penyakit-penyakit spesifik yang terkait dengan kelemahan sistem kekebalan, diagnosis AIDS ditegakkan.
Perbedaan lainnya adalah bahwa HIV dapat ditularkan melalui berbagai cara, sedangkan AIDS sendiri bukanlah penyakit yang dapat ditularkan.
HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi, berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi, transfusi darah dari donor yang terinfeksi HIV, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
AIDS, sebagai tahap lanjut infeksi HIV, bukanlah sesuatu yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Namun, orang dengan AIDS memiliki risiko tinggi terkena infeksi atau penyakit yang dapat ditularkan, karena sistem kekebalan tubuh mereka sangat lemah.
Penting untuk dicatat bahwa HIV masih tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya sepenuhnya, tetapi perawatan yang tepat dan penggunaan obat antiretroviral (ARV) yang efektif dapat membantu mengendalikan perkembangan virus dan memperlambat progresi ke tahap AIDS.
Dalam beberapa kasus, orang yang hidup dengan HIV yang menjalani pengobatan ARV yang efektif dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan tidak pernah mengalami perkembangan menjadi AIDS.
HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda, meskipun terkait erat. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sementara AIDS adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah karena infeksi HIV yang tidak diobati.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, kita dapat meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan untuk mengendalikan penyebaran HIV serta membantu individu yang hidup dengan HIV untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka.
Baca Juga: Kisah Penyintas HIV yang Berjuang Lawan Penyakit Saat Ingin Melahirkan