Find Us On Social Media :

Benarkah Mengatasi Masuk Angin Harus Kerokan? Ternyata Ini Faktanya

Mengatasi masuk angin tidak perlu selalu dikerok.

GridHEALTH.id - Istilah kerokan sudah akrab di telinga. Metode pengobatan tradisional ini, identik dilakukan untuk mengatasi masuk angin.

Kerokan biasanya dilakukan menggunakan uang logam ke punggung yang sebelumnya sudah dibaluri dengan minyak angin.

Setelah kerokan, biasanya punggung akan dipenuhi oleh garis-garis berwarna kemerahan. Ini menandakan banyaknya angin yang masuk ke tubuh.

Jika warna garis-garis tersebut lebih pekat, maka tandanya angin yang masuk ke tubuh jumlahnya sangat banyak.

Lantas, apakah benar masuk angin harus dikerok? Cek penjelasannya berikut ini.

Kerokan untuk Atasi Masuk Angin

Masuk angin biasanya digunakan oleh orang awam untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan, pusing, mual, dan nyeri otot.

Sebenarnya tidak ada istilah masuk angin dalam dunia medis dan gejala yang dirasakan oleh pengidapnya menyerupai common cold.

Bila yang dialami adalah common cold, maka masuk angin harus dikerok hanya mitos saja.

Mengutip laman Yankes Kemkes, warna merah yang terlihat di kulit pun faktanya bukan tanda jumlah angin di tubuh.

Melainkan pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit yang melebar akibat gesekan dari alat kerokan dengan kulit.

Badan yang terasa nyaman setelah dikerok, dianggap hanya sugesti dan rasa sakit baru yang ditimbulkan kerokan membuat tidak enak badan terlupakan sementara.

Baca Juga: Benarkah Kehujanan Bisa Menyebabkan Masuk Angin? Begini Faktanya

Mengatasi Masuk Angin

Tak melulu harus kerokan, mengatasi masuk angin juga bisa dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah ini di rumah.

1. Istirahat yang cukup

Dilansir dari Cleveland Clinic, tubuh butuh istirahat untuk pulih dan membantu sistem kekebalan tubuh. 

Dengan beristirahat yang cukup, sistem imun akan meningkat dan mampu melakukan tugasnya dengan maksimal untuk melawan penyakit.

2. Perbanyak minum air

Tetap terhidrasi juga tak kalah pentingnya dengan beristirahat yang cukup. Pasalnya saat sakit, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan.

Minum sekitar 8 gelas per hari dan sebaiknya pilih air putih. Hindari minuman yang mengandung gula yang tinggi, seperti soda.

3. Kumur air garam

Jika sedang tidak enak badan dan diikuti dengan ketidaknyamanan di tenggorokan, cobalah kumur air garam.

Garam dalam campuran tersebut, membantu mengeluarkan air dari jaringan di tenggorokan dan membantu meredakan peradangan. Sehingga lendir yang menumpuk akan berkurang.

4. Minum ramuan herbal

Dikutip dari Kompas (17/03/2022), mengonsumsi minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah dan dicampur dengan madu serta lemon, dapat mengatasi kondisi ini.

Madu berkhasiat mengurangi iritasi dan juga ada sifat antibakteri yang mampu mempercepat pemulihan.

Sedangkan rempah-rempah yang ada dalam ramuan tersebut, bekerja untuk merangsang produksi air liur, sehingga hidrasi di tenggorokan meningkat.

Selain melakukan empat langkah tersebut, pastikan juga mengonsumsi makanan bergizi yang akan membantu sel darah putih untuk melawan bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit. (*)

Baca Juga: Tak Selalu Masuk Angin, Gejala Remeh Ini Bisa Jadi Tanda Asam Lambung Kronis