Find Us On Social Media :

Gejalanya Hampir Mirip, Ternyata Ini Perbedaan Asam Urat dan Radang Sendi

Perbedaan asam urat dan nyeri sendi

GridHEALTH.id - Asam urat dan radang sendi adalah dua kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh.

Meskipun keduanya dapat melibatkan rasa sakit pada persendian, mereka memiliki penyebab, mekanisme, dan pengelolaan yang berbeda.

Mari kita jelajahi perbedaan antara asam urat dan radang sendi.

Asam Urat:

Asam urat adalah hasil samping dari pemecahan purin dalam tubuh.

Purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam makanan tertentu dan juga dihasilkan oleh tubuh. Ketika tubuh memecah purin, asam urat terbentuk.

Jika kadar asam urat di dalam tubuh terlalu tinggi atau tidak dapat dieliminasi dengan baik, kristal asam urat dapat mengendap di persendian dan jaringan lain, menyebabkan peradangan dan rasa sakit.

Gejala asam urat yang umum meliputi nyeri tajam dan pembengkakan pada persendian yang terkena.

Gout, atau rematik asam urat, adalah kondisi yang paling terkait dengan penumpukan kristal asam urat.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko asam urat termasuk faktor genetik, konsumsi makanan tinggi purin (seperti daging merah, makanan laut, dan minuman beralkohol), obesitas, dan penyakit tertentu seperti hipertensi atau penyakit ginjal.

Pengelolaan asam urat melibatkan perubahan pola makan (menghindari makanan tinggi purin), menghindari alkohol, dan penggunaan obat-obatan antiinflamasi atau obat-obatan yang mengurangi produksi asam urat.

Baca Juga: Berisiko Jika Asal-asalan, Ini Pentingnya Takaran Bumbu yang Tepat untuk Pengidap Asam Urat, Tips untuk Menjaga Kesehatan

Radang Sendi:

Radang sendi, atau arthritis, adalah kondisi di mana persendian mengalami peradangan,.

Biasanya, radang sendi ini pat disebabkan oleh berbagai faktor.

Di antaranya adalah ermasuk gangguan autoimun, infeksi, atau faktor usia.

Gejala radang sendi meliputi nyeri, bengkak, kemerahan, dan kekakuan pada persendian yang terkena.

Kondisi seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis adalah contoh penyakit radang sendi yang umum.

Faktor risiko untuk radang sendi termasuk faktor genetik, usia, jenis kelamin (beberapa jenis arthritis lebih umum pada perempuan), serta faktor-faktor gaya hidup seperti obesitas dan merokok.

Pengelolaan radang sendi tergantung pada jenis dan penyebabnya.

Ini bisa melibatkan penggunaan obat-obatan antiinflamasi, fisioterapi, perubahan pola makan, terapi fisik, atau bahkan operasi dalam kasus yang parah.

Oleh sebab itu, Anda jangan salah membedakan antara keduanya ya.

Ini penting sebagai upaya pengobatan yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Mengatasi Asam Urat Tanpa Obat dengan Menggunakan Kayu Secang