GridHEALTH.id - Tuberkulosis (TBC) dan bronkitis adalah dua penyakit pernapasan yang dapat memengaruhi sistem pernapasan manusia.
Meskipun keduanya melibatkan gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas, mereka memiliki penyebab, karakteristik, dan pengobatan yang berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara TBC dan bronkitis.
Tuberkulosis (TBC)
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini biasanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain dalam tubuh.
TBC disebabkan oleh infeksi bakteri M. tuberculosis, yang biasanya ditularkan melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Bakteri ini dapat bertahan dalam tubuh dalam bentuk laten dan menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh melemah.
Gejala TBC meliputi batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, penurunan berat badan, demam, keringat malam, lemas, dan sesak napas.
Gejala ini dapat berkembang secara perlahan dalam beberapa minggu atau bulan.
Diagnosis TBC melibatkan tes kulit (uji tuberkulin), tes darah, sinar-X dada, dan kadang-kadang uji dahak untuk mendeteksi bakteri M. tuberculosis.
TBC dapat diobati dengan pengobatan antibiotik yang tepat selama periode waktu yang cukup lama.
Baca Juga: 9 Ciri-ciri TBC Selain Batuk, Kondisi Ini Ternyata juga Jadi Gejalanya Tapi Jarang Disadari
Seringkali beberapa bulan hingga lebih dari setahun, tergantung pada jenis TBC dan keparahannya.
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial (saluran udara utama menuju paru-paru) yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Bronkitis dapat disebabkan oleh virus (seperti virus influenza) atau bakteri.
Merokok, paparan zat-zat iritan, atau polusi udara juga dapat menjadi penyebab bronkitis.
Gejala bronkitis meliputi batuk yang mungkin disertai dengan lendir, sesak napas, nyeri dada, dan kadang-kadang demam.
Gejala ini cenderung berkembang lebih cepat dan bisa mereda dalam beberapa minggu.
Diagnosis bronkitis sering kali melibatkan pemeriksaan fisik, analisis dahak, dan kadang-kadang sinar-X dada untuk memastikan tidak ada infeksi paru-paru yang lebih serius.
Bronkitis akut biasanya diobati dengan istirahat dan minum cairan yang cukup.
Selain itu juga penggunaan obat untuk meredakan gejala seperti batuk dan demam.
Bronkitis kronis yang terkait dengan merokok atau polusi udara dapat memerlukan perubahan gaya hidup dan pengobatan khusus.
Baca Juga: Penyebab Tersembunyi Bronkitis yang Mengejutkan! Jangan Salah Sangka, Bukan Hanya Asap Rokok