Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Salah Menangani, Ini Beda Asam Urat dan Rematik

Perbedaan asam urat dan rematik

GridHEALTH.id - Penyakit asam urat dan rematik adalah dua kondisi yang seringkali membingungkan karena beberapa gejalanya serupa, namun memiliki penyebab dan mekanisme yang berbeda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara penyakit asam urat dan rematik, termasuk gejala, penyebab, serta cara mengelola keduanya.

Penyakit Asam Urat

Penyakit asam urat terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat secara berlebihan. Asam urat adalah produk sampingan metabolisme purin, yang biasanya dipecah oleh tubuh.

Namun, jika produksi asam urat berlebihan atau kemampuan tubuh untuk menghilangkan asam urat terganggu, kristal asam urat dapat mengendap di sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri.

Gejala Asam Urat

- Nyeri pada sendi, terutama di jari-jari tangan, kaki, lutut, dan pergelangan kaki.

- Sendi yang bengkak, merah, dan terasa panas.

- Nyeri yang biasanya muncul tiba-tiba dan parah, seringkali terjadi di malam hari atau pagi hari.

Pengelolaan Asam Urat

- Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, alkohol, dan makanan laut.

- Mengonsumsi banyak cairan untuk membantu menghilangkan asam urat.

- Penggunaan obat antiinflamasi atau obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan.

- Berolahraga teratur dan menjaga berat badan yang sehat.

Baca Juga: Gejalanya Hampir Mirip, Ternyata Ini Perbedaan Asam Urat dan Radang Sendi

Penyakit Rematik

Penyakit rematik adalah kelompok penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan tubuh lainnya.

Salah satu bentuk penyakit rematik yang umum adalah arthritis rematoid (RA), di mana sistem kekebalan menyerang selaput sinovial yang melapisi sendi.

Gejala Rematik

- Sendi yang bengkak, merah, dan nyeri.

- Nyeri yang seringkali bersifat simetris, artinya terjadi di kedua sisi tubuh.

- Kekakuan sendi, terutama di pagi hari.

- Rasa lelah dan kelemahan umum.

- Bisa mempengaruhi organ tubuh lain, seperti kulit, mata, atau paru-paru.

Pengelolaan Rematik

- Terapi obat-obatan untuk menghambat respons sistem kekebalan tubuh, seperti obat antirheumatoid atau obat biologis.

- Terapi fisik dan olahraga teratur untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan sendi.

- Penggunaan splint atau alat bantu untuk menjaga posisi yang baik pada sendi yang terkena.

- Mendapatkan istirahat yang cukup dan mengelola stres.

Baca Juga: Banyak yang Menghindari, Benarkah Mandi Malam Dapat Memicu Rematik?