Find Us On Social Media :

Total Kasus Cacar Monyet di Jakarta Jadi 9, Bagaimana Cara Bedakan dengan Cacar Lain?

Gejala cacar monyet biasanya disertai pembesaran kelenjar getah bening.

Dokter spesialis kulit Dr. dr. Darma, SpD.V.E., Subsp.OBK, FINSDV, FAADV, menjelaskan penyakit ini awalnya merupakan infeksi virus yang ditularkan dari hewan liar, salah satunya monyet. 

Virusnya dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung, terkena gigitan, cakaran, atau bersentuhan dengan darah maupun cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi.

"Bisa juga dari pasien yang terkontaminasi, ini masih diduga risiko gesekan terhdap cairan mengandung kontaminasi virus," kata dokter Darma kepada GridHEALTH, Selasa (24/10/2023).

"Masuknya virus ini melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (di) mata hidung, hidung atau mulut," sambungnya.

Cara Membedakan Gejala Cacar Monyet

Seperti jenis cacar lainnya, cacar api atau cacar air yang sudah umum, cacar monyet juga ditandai dengan munculnya bercak merah di kulit.

Tapi, menurut dokter yang berpraktik di DNI Skin Centre ini, ada gejala cacar monyet yang membedakan dengan jenis cacar lain, yakni pembengkakan kelenjar getah bening.

"Gejala yang paling awal yang bisa membedakannya adalah terjadinya pembesaran kelenjar getah bening seperti di ketiak, leher, dan lain-lain," ujarnya.

Sementara pada jenis cacar lainnya, gejala pembesaran kelenjar getah bening umumnya tidak terjadi.

"Kalau cacar yang lain umumnya hanya bintil-bintil berair di kulit, tidak ada pembesaran pada kelenjar," pungkasnya.

Selain pembesaran kelenjar getah bening dan bercak merah, cacar monyet biasanya juga menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot dan sakit punggung, hingga gangguan pernapasan.

Gejala cacar monyet biasanya mulai muncul tiga minggu setelah terpapar virus. Bila mengalaminya, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. (*)

Baca Juga: Obat Herbal Kunyit dan Madu, Amankah untuk Atasi Cacar Monyet?