Mencegah Cacar Monyet
Perlu diketahui bahwa cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Penularan antar manusia mungkin terjadi, disebabkan oleh kontak jarak dengan sekresi saluran pernapasan, darah, cairan tubuh, dan lesi kulit yang mengandung virus dari penderita cacar monyet.
"Gejala awal berupa demam dan sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan. Nyeri otot atau punggung dan badan terasa lemas," kata dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi RS Pondok Indah-Bintaro Jaya dr. Hadianti Adlani, Sp.P.D, Subsp.P.T.I, kepada GridHEALTH, Kamis (26/10/2023).
Adapun cara untuk mencegah agar tidak tertular penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan
2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik
3. Menghindari kontak fisik dengan penderita atau material yang terkontaminasi
4. Pelaku perjalanan yang kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan
5. Pasien cacar monyet wajib diisolasi
Kementerian Kesehatan pun juga melakukan vaksinasi Monkeypox terutama pada populasi berisiko. Dengan kriteria laki-laki dalam 2 minggu terakhir melakukan kontak seksual sesama jenis atau tanpa status ODHIV.
Vaksinasi saat ini masih dilakukan di DKI Jakarta, bisa dilakukan di Puskesmas. Diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu. (*)
Baca Juga: Bertambah 4 Kasus Cacar Monyet di Jakarta, Dinkes Minta Masyarakat Jangan Abai