Find Us On Social Media :

Pentingnya Pengobatan Responsif Covid-19 Pada Individu Lanjut Usia di Era Endemi

Pengobatan Covid-19 pada individu lanjut usia harus responsif.

GridHEALTH.id - Berdasarkan pernyataan WHO, walaupun situasi darurat kesehatan publik telah dilonggarkan, COVID-19 masih mengemuka sebagai ancaman di seluruh dunia.

Virus ini memiliki kemampuan menjangkiti semua lapisan usia dan risiko untuk mengalami penyakit yang parah dan kebutuhan rawat inap meningkat sejalan dengan bertambahnya usia seseorang.

Semakin bertambahnya usia seseorang, risiko untuk mengalami penyakit yang parah dan memerlukan perawatan rawat inap juga semakin meningkat.

Terdapat data yang mencatat bahwa setengah dari kasus rawat inap yang terkait dengan COVID-19 terjadi pada individu yang berusia lebih dari 65 tahun.

Perkembangan SARS-CoV-2 tidak dapat diprediksi secara pasti.

Pasca munculnya gelombang pertama yang berasal dari jenis asli di Wuhan, peristiwa kemunculan dan penyebaran varian-varian SARS-CoV-2 telah menjadi pemicu terjadinya gelombang-gelombang baru infeksi di seluruh penjuru dunia.

Hasil penelitian menyiratkan bahwa pemberian vaksin untuk melawan COVID-19 dapat memberikan kontribusi positif dengan mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dr. Egemen Ozbilgili, MD. MChir sebagai Vice President, Asia Cluster Medical Affairs Lead, Pfizer Emerging Markets menjelaskan tantangan merawat dan mengobati pasien usia lanjut dalam pemaparan berjudul "From Respiratory Disease Prevention to Treatment: The Adult Patient Journey in the Endemic Age and Beyond" dalam diskusi roundtable di Singapura 17 November 2023.

Pemberian Vaksin dan Obat Antivirus

Pemberian vaksin untuk melawan COVID-19 diketahui dapat memberikan manfaat dalam mengurangi tingkat keparahan penyakit, yang mencakup berbagai aspek seperti mengurangi kebutuhan oksigen, mengurangi angka rawat inap di unit perawatan intensif (ICU), menurunkan risiko kematian, mengurangi kemungkinan memerlukan dukungan ventilator tekanan, menurunkan kemungkinan peningkatan perawatan kritis, dan mengurangi kemungkinan rawat inap yang berlangsung lebih dari tiga hari.

Penerapan tindakan yang responsif dan segera melalui penggunaan pengobatan antivirus diakui sebagai elemen kunci yang tidak hanya penting tetapi juga bersifat pelengkap terhadap upaya vaksinasi.

Baca Juga: Penanganan Tuberkulosis di Indonesia, Adakah Pembelajaran dari Penanganan Covid-19?