GridHEALTH.id - Dalam dua bulan terakhir, terjadi peningkatan kasus pneumonia di China, yang disebut dengan pneumonia misterius.
Pihak berwenang di China mengumumkan ada peningkatan jumlah anak yang mengunjungi dokter atau dirawat di rumah sakit karena pneumonia Mycoplasma pneumoniae, infeksi yang biasanya menyerang anak-anak.
Sejak Oktober, kunjungan ke dokter dan kasus rawat inap juga meningkat untuk RSV, adenovirus, dan flu, demikian dilaporkan.
RSV (Respiratory syncytial virus) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan.
Awalnya WHO menyatakan bahwa hal tersebut "tidak mengejutkan" karena negara-negara lain juga mengalami lonjakan penyakit pernapasan pada tahap awal setelah pembatasan Covid-19 dicabut.
Para ilmuwan berpendapat bahwa pembatasan tersebut menciptakan suatu "celah kekebalan" yang membuat orang lebih rentan terhadap infeksi ketika mereka berhenti mengambil tindakan pencegahan.
Hal ini juga terjadi pada musim gugur tahun lalu di Amerika Serikat, dengan adanya lonjakan awal kasus RSV di kalangan anak-anak.Namun untuk kejadian ini dengan adanya lonjakan kasus yang signifikan, WHO menggali informasi lebih lanjut dengan secara resmi meminta kepada pemerintah China untuk menyediakan informasi terperinci mengenai peningkatan kasus penyakit pernapasan dan klaster pneumonia pada anak-anak.
Dalam laporannya, WHO mencatat bahwa pada 13 November 2023, dalam sebuah konferensi pers, otoritas kesehatan China melaporkan peningkatan insiden penyakit pernapasan di negara tersebut.
Peningkatan tersebut dikaitkan dengan dengan pengangkatan pembatasan COVID-19.
Otoritas kesehatan menyoroti perlunya meningkatkan pemantauan penyakit di fasilitas kesehatan dan lingkungan masyarakat, serta memperkuat kapasitas layanan kesehatan untuk menangani pasien.
Baca Juga: 5 Cara Lindungi Anak dari Bahaya Pneumonia, Penyebab Kematian Nomor Satu Usia Balita
Pada 21 November, dilaporkan adanya klaster pneumonia tanpa diagnosis pada anak-anak di utara China.