Find Us On Social Media :

Mengenal 4 Faktor Risiko Gagal Ginjal, Ternyata Tak Hanya Kurang Minum

Risiko gagal ginjal pengaruh gaya hidup dan masalah kesehatan tertentu.

GridHEALTH.id - Gagal ginjal adalah gangguan kesehatan yang mengakibatkan fungsi salah satu ginjal tidak berjalan optimal.

Ada dua jenis penyakit gagal ginjal yang bisa terjadi, bersifat sementara (akut) dan kronik (berlangsung lama).

Melansir Cleveland Clinic, ini merupakan tahapan peyakit ginjal yang parah dan bisa berakibat fatal bila tidak dilakukan pengobatan.

Seperti yang diketahui, ginjal merupakan organ tubuh yang berukuran kecil sebesar genggaman tangan, bentuknya mirip dengan potongan kacangan.

Mempunyai peran yang penting yakni menghilangkan racun dari tubuh dengan cara menyaring darah, lalu produk limbah akan keluar melalui urine.

Jika hal tersebut tidak terjadi, maka limbah akan menumpuk di tubuh, membuat seseorang jatuh sakit.

Mengenal Faktor Risiko Gagal Ginjal

Tercatat ada sekitar 2 juta orang yang mengidap penyakit penyakit ini di seluruh dunia. 

Risiko gagal ginjal pada seseorang dipengaruhi oleh penerapan gaya hidup kurang sehat.

Tapi selain itu, beberapa masalah kesehatan berikut juga bisa meningkatkan risiko seseorang alami gagal ginjal.

1. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal, menjadi penyebab gagal ginjal paling utama.

Melansir American Heart Association, seiring waktu tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol bisa menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras.

Baca Juga: Atasi Masalah Ginjal Bisa Diobati Tanpa Obat, Hanya Modal Kayu Manis

Arteri yang rusak ini tidak mampu mengantarkan darah yang cukup ke jaringan ginjal, membuat fungsinya tidak maksimal.

2. Diabetes

Risiko gagal ginjal selanjutnya juga cukup tinggi pada seseorang yang mengidap diabetes.

Mengutip National Institutes of Health (NIH), gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal.

Saat pembuluh darah rusak, maka fungsinya untuk memfilter darah akan mengalami gangguan.

Selain itu, banyak penyandang diabetes yang juga mengalami tekanan darah tinggi, sehingga risikonya menjadi lebih besar.

3. Penggunaan obat pereda nyeri

Situs resmi P2PTM Kemenkes menyebutkan, salah satu faktor risiko dari penyakit ini adalah penggunaan obat pereda nyeri jangka panjang.

Kemungkinan terjadinya penyakit ini karena pemakaian obat pereda nyeri jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Kejadiannya paling sering ditemukan pada orang berusia lebih dari 45 tahun dan seringnya tanpa gejala.

4. Kurang minum

Air merupakan kebutuhan tubuh yang paling dasar, tapi seringkali terlupakan.

National Kidney Foundation menegaskan, tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat membantu ginjal untuk membersihkan kelebihan natrium dan racun dari tubuh.

Jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka fungsinya tidak berjalan sebagaimana mestinya dan risiko gagal ginjal meningkat.

Jumlah air yang direkomendasikan untuk dikonsumsi sekitar 2 liter per hari atau disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani. (*)

Baca Juga: Sayang Banget Kalau Langsung Dibuang, Padahal Manfaat Biji Semangka untuk Obat Bisa Menyehatkan Ginjal hingga Jantung!