Find Us On Social Media :

Fakta Diabetes Tak Hanya Menyerang Orang Dewasa, Mengapa Si Kecil Juga Bisa Mengalaminya?

Diabetes pada anak dipengaruhi oleh kelainan autoimun.

GridHEALTH.id - Diabetes adalah salah satu penyakit sindrom metabolik yang terjadi karena kadar gula darah tinggi.

Penyakit diabetes hingga saat ini, masih sering dianggap sebagai penyakit orang yang sudah tua.

Tapi nyatanya, masalah kesehatan ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, bahkan anak-anak sekalipun.

Melansir Yankes Kemkes, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan penelitian pada awal tahun ini.

Ditemukan prevalensi atau angka kejadian diabetes pada anak, mengalami peningkatan hingga 70 kali lipat.

IDAI mencatat ada sekitar 1.654 anak yang mengidap diabetes melitus, tersebar di 13 kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado.

Kasus diabetes yang paling banyak ditemukan pada kelompok anak adalah diabetes tipe 1, sedangkan diabetes tipe 2 hanya 5-10 persen dari keseluruhan kasus.

Lantas, mengapa diabetes juga menyerang anak-anak? Cari tahu penjelasannya berikut ini.

Penyebab Anak Sakit Diabetes

Diabetes tipe 1 merupakan jenis yang paling banyak ditemukan terjadi pada kelompok usia anak.

Melansir John Hopkins Medicine, ini ada kaitannya dengan kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Harus Tahu, Ini Waktu yang Tepat Cek Kadar Gula Darah

Akibatnya, tidak ada insulin yang bekerja untuk mengubah gula menjadi energi. Menyebabkan gula yang berlebih menumpuk.

Ini membuat anak-anak dengan diabetes tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari untuk menjaga kadar glukosa darah dalam batas normal.

Tanda Anak Mengalami Diabetes

Seorang anak yang berisiko atau bahkan mengalami diabetes, biasanya akan menunjukkan gejala-gejala seperti berikut:

1. Anak mudah merasakan lapar, bahkan sesaat setelah makan. Rasa lapar tersebut didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai.

Sehingga, gula yang seharusnya diubah menjadi energi tidak terjadi. Tubuh yang kekurangan energi, membuat pengidapnya mudah merasa lapar.

2. Selain kelaparan, tubuh yang tidak mampu menghasilkan hormon insulin juga membuat tubuh mengalami dehidrasi.

Pada akhirnya, ini akan membuat anak menjadi lebih sering merasa kehausan.

3. Tanda anak mengalami diabetes yang lainnya yakni kecenderungan untuk buang air kecil lebih sering, bahkan hingga mengompol.

Anak yang mengidap diabetes frekuensi buang air kecilnya memang meningkat, terutama pada malam hari.

4. Berat badan turun drastis dalam kurun waktu 2-6 minggu, karena ketidakmampuan tubuh untuk menyerap gula darah. 

5. Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanannya, menyebabkan kekurangan energi yang berujung pada mudah kelelahan dan marah. (*)

Baca Juga: Keajaiban Daun Rambutan untuk Kesehatan, Menguntungkan Bagi Penyandang Diabetes