GridHEALTH.id - Ketika bayi lahir, perubahan kulit tertentu sering kali terjadi dan sering kali memunculkan berbagai mitos di sekitar fenomena tersebut.
Berikut adalah beberapa mitos yang perlu diungkap tentang perubahan kulit pada bayi:
1. Mitos: Kulit Bayi Harus Selalu Lembut dan Halus
Fakta: Kulit bayi seringkali mengalami pengelupasan, kemerahan, atau ruam yang normal karena penyesuaian tubuhnya dengan lingkungan baru.
Hal ini umum terjadi dan bukan suatu indikasi buruknya kesehatan bayi.
2. Mitos: Baby Oil Membuat Kulit Bayi Lebih Sehat dan Halus
Fakta: Penggunaan baby oil sebaiknya dengan bijak.
Terlalu banyak penggunaan minyak pada kulit bayi dapat menyumbat pori-pori.
Hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan alami kulitnya.
3. Mitos: Bayi yang Dilahirkan dengan Kulit Kering Berarti Kekurangan Air
Fakta: Kulit kering pada bayi tidak selalu menunjukkan kekurangan air.
Baca Juga: Manfaat ASI untuk Kulit Bayi: Keajaiban Kesehatan Kulit yang Tak Tergantikan
Sebagian besar waktu, itu adalah bagian normal dari adaptasi kulit bayi dengan lingkungan baru setelah lahir.
4. Mitos: Ruam pada Kulit Bayi Selalu Menandakan Infeksi
Fakta: Ruam biasanya merupakan respons normal dari kulit bayi terhadap banyak hal.
Termasuk alergi atau paparan terhadap bahan-bahan tertentu.
Namun, jika ruam berlanjut atau terlihat tidak biasa, konsultasikan dengan dokter.
5. Mitos: Bayi yang Lahir dengan Kulit Berwarna Lebih Gelap Mempunyai Masalah Kesehatan
Fakta: Warna kulit bayi bisa berubah dalam beberapa hari atau minggu setelah lahir.
Hal ini normal dan tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan.
6. Mitos: Penggunaan Produk Khusus Bayi Selalu Aman untuk Kulitnya
Fakta: Beberapa produk bayi yang diklaim sebagai "aman" atau "alami" tetap mengandung bahan yang bisa memicu iritasi atau alergi pada kulit bayi.
Selalu perhatikan reaksi kulit bayi terhadap produk yang digunakan.
Baca Juga: Bayi Usia 6 Bulan Boleh Pakai Sunscreen, Seoperti Ini yang Cocok Untuk Si Kecil