5. Pertusis (Whooping Cough)
Pertusis dapat menyebabkan batuk parah dan bahkan kematian pada bayi. Vaksin DTaP membantu melindungi anak-anak dari pertusis.
6. Tetanus
Tetanus dapat terjadi akibat luka terkontaminasi oleh bakteri Clostridium tetani. Vaksin DTaP juga melibatkan proteksi terhadap tetanus.
7. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi hati yang dapat menjadi kronis dan meningkatkan risiko kanker hati.
Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk melindungi individu dari infeksi ini.
8. Polio
Polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan dalam beberapa kasus, dapat mengancam jiwa.
Vaksin polio membantu mencegah penyebaran virus polio.
9. Hemophilus Influenzae Type B (Hib)
Infeksi Hib dapat menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia dan meningitis pada anak-anak. Vaksin Hib membantu melindungi anak-anak dari infeksi ini.
10. Pneumokokus
Pneumokokus dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru, otak, dan darah. Vaksin pneumonia membantu melindungi individu dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini.
Imunisasi adalah investasi dalam kesehatan masyarakat. Dengan memberikan vaksin kepada individu, kita dapat membangun kekebalan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengancam jiwa.
Penting bagi semua orang, terutama anak-anak, untuk mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan sesuai jadwal.
Dengan melakukan ini, kita dapat bersama-sama menciptakan komunitas yang lebih sehat dan bebas dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Baca Juga: Bayi Alami Demam Setelah Imunisasi? Lakukan Pemijatan di Titik Ini