Find Us On Social Media :

Dokter Ungkap Potensi Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV dan Polusi, Lakukan Ini untuk Mencegahnya!

Polusi dan sinar matahari, menghasilkan smoke yang berbahaya untuk kulit.

Ia juga memaparkan potensi kerusakan kulit yang jauh lebih besar, akibat terpapar oleh sinar UV dan polusi.

"Kalau radikal bebas, polusi, ditambah sinar UV efeknya 100 kali lipat lebih parah," katanya.

Dokter Arini menjelaskan, efek negatif tersebut terjadi karena gabungan kedua hal tersebut menciptakan substansi baru.

"Efeknya bukan kayak satu tambah satu, tapi berkali-kali lipat gara-gara mencipatakan yang namanya smoke. Substansi baru yang jauh lebih merusak dibanding polusi atau UV-nya sendiri," paparnya.

Lantas, bagaimana cara melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi dan sinar UV?

Penggunaan sunscreen atau tabir surya tentu menjadi hal utama yang perlu dilakukan untuk melindungi kulit.

"(Sunscreen) substansi yang dapat melindungi kita dari sinar matahari, ternyata bukan sinar UV aja, tetapi juga seluruh jenis sinar matahari," ujarnya.

Agar perlindungannya maksimal, pengaplikasian sunscreen bisa dilakukan dengan memperhatikan cara berikut:

1. Oleskan di seluruh bagian tubuh yang terkspos. Jangan lupa di telinga, punggung kaki, leher, dan bibir menggunakan lipbalm ber-SPF.

2. Pastikan takaran penggunaannya tepat. Mencakup 2 mg/cm2 atau 2 sendok makan di setiap area kulit yang terekspos.

3. Aplikasikan 15-30 menit sebelum beraktivitas.

4. Ulangi mengoleskan sunscreen setiap 2 jam dan setelah berenang atau berkeringat.

5. Selalu ikuti petunjuk yang ada pada kemasan. (*)

Baca Juga: Akibat Tak Gunakan Tabir Surya, Aktor Ini Alami Karsinoma Sel Basal, Inilah yang Jadi Penyebabnya