Find Us On Social Media :

TB Terus Mengancam, Penting Menaikkan Pencapaian Terapi Pencegahan Tuberkulosis

Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) menjadi penting untuk mencegah kenaikan kasus TB.

GridHEALTH.id - Tuberkulosis atau TB adalah penyakit kronis yang menular dan berpotensi fatal, dengan tingkat kematian mencapai 17 orang per jam.

Menurut laporan Global TB Report 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi dalam jumlah kasus TB setelah India, dengan perkiraan sekitar 1.060.000 kasus dan angka kematian mencapai 134.000 per tahun.

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan dalam pendeteksian kasus TB pada tahun 2023 mencapai 77%, mencapai total 820.789 kasus, dengan 134.528 kasus di antaranya terjadi pada anak-anak.

Peningkatan ini dianggap sebagai langkah positif dalam upaya eliminasi TB karena memungkinkan penanganan yang cepat untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Pada tahun 2022, WHO mencatat kemajuan penting secara global dalam meningkatkan akses terhadap layanan diagnosis dan pengobatan TB.

Tahun tersebut juga mencatat notifikasi kasus tertinggi secara global sejak dimulainya pemantauan TB global oleh WHO pada tahun 1995.

Notifikasi kasus TB di Indonesia juga mengalami peningkatan pada tahun 2022, dengan jumlah kasus mencapai 724.000.

Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 821.000 pada tahun 2023, mencapai puncak tertinggi sejak dimulainya pemantauan TB global pada tahun 1995.

Dikutip dari Kemenkes, saat ini pencapaian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Indonesia masih berada di bawah 2% dari target nasional sebesar 58%.

Ini menunjukkan bahwa kerja sama mitra, pemangku kepentingan, dan komunitas dari berbagai daerah untuk bergabung dalam usaha mengintegrasikan penemuan kasus secara aktif dan menawarkan TPT kepada orang dengan HIV (ODHIV), kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TB, dan kelompok berisiko tinggi lainnya sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Penanganan Tuberkulosis di Indonesia, Adakah Pembelajaran dari Penanganan Covid-19?