GridHEALTH.id - Hemofilia adalah sebuah penyakit kelainan darah, yang mengakibatkan seseorang alami pendarahan tidak terkendali.
Pendarahan bisa terjadi secara spontan atau setelah terkena benturan ringan.
Normalnya, ketika berdarah, zat pembeku akan bercampur dengan sel darah untuk membuat darah lengket dan membentuk gumpalan.
Hal tersebut, pada akhirnya membuat pendarahan yang sedang berlangsung jadi berhenti.
Akan tetapi karena pengidap hemofilia tidak memiliki faktor pembekuan yang cukup, maka pendarahan jadi lebih sulit dihentikan.
Selain pendarahan, pengidap hemofilia juga biasanya mengalami memar pada kulitnya.
Kondisi ini perlu ditangani dengan cepat dan tepat, untuk mencegah pendarahan atau menghentikannya.
Bagaimana Cara Menangani Hemofilia?
Bertepatan dengan Hari Hemofilia Sedunia pada 17 April, ketahui lebih lanjut mengenai penanganan hemofilia.
Dilansir dari situs Yankes Kemkes, pengidap hemofilia biasanya akan disuntikkan faktor pembekuan atau transfusi darah, bila diperlukan.
Transfusi darah yang diberikan kepada pengidap penyakit ini, hanya menggunakan plasma darah.
Sealin itu, penanganan hemofilia juga bisa dilakukan dengan profilaksis, yang dapat mencegah seseorang alami pendarahan parah.
Baca Juga: Hari Hemofilia Sedunia, Ketahui Penyebab dan Gejalanya untuk Cegah Komplikasi Serius