Find Us On Social Media :

Terkait Efek Samping AstraZeneca, BPOM: Manfaat Lebih Besar Daripada Risiko Efek Samping

BPOM menyatakan perbandingan manfaat dengan efek samping dari vaksin AstraZeneca.

Selain itu, surveilans aktif terhadap Kejadian Ikutan dengan Perhatian Khusus (KIPK) dilakukan pada program vaksinasi COVID-19 dari Maret 2021 hingga Juli 2022 di 14 rumah sakit sentinel di 7 provinsi di Indonesia.

Dalam rilis di website BPOM dikatakan bahwa menurut hasil kajian BPOM, Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI terhadap surveilan aktif dan rutin terkait keamanan vaksin COVID-19 AstraZeneca menunjukkan hasil:1. Manfaat pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko efek samping yang ditimbulkan.

2. Hingga April 2024, tidak terdapat laporan kejadian terkait keamanan termasuk kejadian TTS di Indonesia yang berhubungan dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

3. Hasil kajian WHO menunjukkan bahwa kejadian TTS yang berhubungan dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dikategorikan sebagai sangat jarang/very rare (kurang dari 1 kasus dalam 10.000 kejadian).

4. Kejadian TTS yang sangat jarang tersebut terjadi pada periode 4 sampai dengan 42 hari setelah pemberian dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca. Apabila terjadi di luar periode tersebut, maka kejadian TTS tidak terkait dengan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

5. Pemantauan terhadap keamanan vaksin COVID-19 AstraZeneca masih terus dilaksanakan dalam bentuk surveilans rutin selama penggunaan vaksin ini dalam program imunisasi.

Pada saat ini, vaksin COVID-19 AstraZeneca telah tidak lagi diterapkan dalam program vaksinasi/imunisasi.

Hasil pemantauan dan penelusuran dari BPOM menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca saat ini sudah tidak tersedia di Indonesia.

Baca Juga: Heboh Efek Samping Langka Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Pakar