Find Us On Social Media :

Usia 20-an Sudah Bisa Terkena Penyakit Jantung Koroner, Bagaimana Cara Deteksinya?

Penyakit jantung koroner dapat terdeteksi dini melalui medical check up.

"Ketika sumbatan sudah berat, ada serangan jantung, gagal jantung, sesak napas hebat, baru terlihat dari rekaman jantung enggak normal," sambungnya.

Ada juga pemeriksaan dengan treadmil dan US echo, namun keduanya juga mempunyai keterbatasan, karena penyakit jantung koroner baru bisa terdeteksi saat kondisinya sudah berat.

Menurutnya, CT Scan merupakan alat pemeriksaan yang paling ideal untuk menggambarkan ketidaknormalan yang terjadi pada pembuluh darah jantung.

Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah meluncurkan The New Revolutionary CT Scan Cardiac 512 Slice with AI untuk membantu mendeteksi dini penyakit jantung koroner.

Diketahui, alat CT Scan ini mampu memindai pasien dalam waktu singkat, sekitar 0,23 detik atau setara dengan 1 degupan jantung.

"Pemeriksaan dengan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu pasien mendapatkan pengalaman scan time lebih cepat sehingga paparan radiasi menjadi lebih rendah, dan dosis cairan kontras lebih sedikit," kata dr. Kanovnegara dokter spesialis radiologi.

"Berbagai keunggulan ini memberikan kesempatan kepada pasien dengan beragam kondisi untuk dapat melakukan pemeriksaan CT Scan dengan lebih nyaman. Ditambah dengan adanya fitur AI untuk memberikan hasil pencitraan visual beresolusi tinggi yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis dokter," jelasnya.

Alat ini membantu pemeriksaan pencitraan bagi kelompok yang cenderung sulit kooperatif, seperti pasien anak, lanjut usia, atau memiliki ketakutan terhadap ruang sempit (klaustrofobia).

Deteksi dini penyakit jantung koroner melalui medical check up, sangat disarankan bagi orang-orang dengan faktor risiko.

Adapun faktor risiko penyakit jantung koroner, yakni riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Risikonya semakin kuat, bila ayah terkena penyakit jantung di bawah usia 55 dan ibu di bawah usia 65 tahun.

Selain itu, pemeriksaan ini juga perlu dilakukan bagi penyandang diabetes, memiliki gaya hidup tidak sehat, riwayat hipertensi, atau mempunyai kolesterol tinggi. (*)

Baca Juga: Penyakit Jantung Penyebab Tertinggi Meninggalnya KPPS, Waspadai Pencetusnya